Sabtu, 13 September 2025

Wiranto Minta Maaf, Tak Bermaksud Menyebut Para Pengungsi Korban Gempa Ambon Jadi Beban Pemerintah

Menkopolhukam, Wiranto meminta maaf kepada masyarakat Maluku atas ucapannya yang menyebut pengungsi dari gempa Ambon menjadi beban.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS/RIZAL BOMANTANA
Menko Polhukam Wiranto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto meminta maaf kepada masyarakat Maluku atas ucapannya yang menyebut pengungsi dari gempa Ambon menjadi beban.

Hal itu disampaikan Wiranto dalam jumpa pers usai bertemu sejumlah tokoh Maluku di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (4/10/2019).

Wiranto mengaku tak bermaksud menyebut para pengungsi korban gempa Ambon menjadi beban pemerintah pusat dan daerah. Namun demikian, ia tetap meminta maaf.

"Dalam kesempatan ini saya sampaikan bahwa kalau ada ucapan, ada kalimat-kalimat yang saya sampaikan, apabila dirasa mengganggu perasaan masyarakat di Maluku atau terdampak atau katakanlah dianggap menyakiti hati dan sebagainya, itu pasti bukan karena saya sengaja," kata Wiranto.

"Bukan karena saya sengaja untuk menyakiti hati atau menyinggung perasaan masyarakat Maluku. Tapi apabila ada yang tersinggung, ada yang sakit hati, secara resmi, tulus, saya minta dimaafkan," lanjut dia.

Wiranto menambahkan pemerintah melalui kementerian dan lembaga terkait telah memberikan perhatian penuh kepada para korban gempa di Maluku.

Di antaranya dengan mengirimkan bantuan logistik ke wilayah terdampak gempa serta generator dan tenda-tenda untuk kebutuhan rumah sakit di Maluku.

"Yang terpenting adalah sekarang kita fokus pada bagaimana kita berusaha untuk melakukan aksi-aksi untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak," ujar Wiranto.

Letjen (Purn) Suaidi Marasabessy menjadi salah satu tokoh Maluku yang mengikuti pertemuan dengan Menko Polhukam, Wiranto.

Baca: Oksana Veovodina, Ratu Kecantikan Rusia yang Curhat Keretakan Rumah Tangga dengan Sultan Kelantan

Ia mengatakan apa yang disampaikan oleh Wiranto serta tindakan yang sudah dilakukan pemerintah pusat sudah lebih dari harapan.

"Respons yang diberikan melebihi harapan kami. Pak Wiranto seharusnya tak perlu meminta maaf," katanya.

Suaidi menjelaskan daerah yang terdampak gempa tersebar di berbagai tempat, seperti di Pulau Seram bagian barat dan selatan, Saparua, dan Ambon.

Namun, gempa tersebut berbeda dengan peristiwa gempa bumi yang terjadi di Palu pada beberapa waktu lalu.

"Diharapkan pemerintah pusat dan daerah segera melakukan penanganan tepat kepada masyarakat terdampak gempa bumi. Semoga penderitaan masyarakat Maluku bisa segera selesai," ujarnya.

Pada 30 September 2019, Wiranto selaku Menko Pulhukam memberikan keterangan pers perihal dampak dan penanganan gempa kekuatan 6,5 skala ritcher yang melanda kota Ambon, Maluku, 26 September 2019.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan