Budi Karya dan Luhut Tinjau Pengangkatan Kereta LRT Jabodetabek ke Atas Rel
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meninjau pengangkatan gerbong LRT.
Penulis:
Glery Lazuardi
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meninjau pengangkatan gerbong kereta layang ringan atau light rail transit (LRT).
Acara berlangsung di pitstop Stasiun Harjamukti, Depok, Minggu (13/10/2019) siang.
Berdasarkan pantauan tribunnews.com, kedua menteri tiba di lokasi acara sekitar pukul 14.20 WIB.
Setelah tiba di lokasi, mereka langsung menyaksikan prosesi pengangkatan kereta LRT ke atas rel.
Proses pengangkatan memakan waktu sekitar 20 menit.
Baca: Kontes Dyno Pecahakan Rekor Capaian Horsepower di Kompetisi Modifikasi BlackAuto Battle Jakarta 2019
Berdasarkan pemantauan, satu unit kepala gerbong LRT yang telah disiapkan diangkat perlahan-lahan ke atas line atau rel Stasiun Harjamukti menggunakan gantry crane.

"Alhamdulillah ini berjalan baik," ujar Budi Karya Sumadi, ditemui di lokasi.
Sementara itu, Luhut terlihat sempat beberapa kali menunjuk kepala gerbong LRT.
Dia menegaskan sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) harus bangga terhadap produksi karya anak negeri tersebut.
Baca: Fakta Istri Polisi Selingkuh dengan Dokter: Hasil Visum Jadi Bukti Pidana, Pelaku Jadi Tersangka
"Ini saya kira suatu prestasi tersendiri dari putra-putri Indonesia. Harus berani. Ini karena keberanian. Karena presiden berani ya kita berani," kata Luhut.
Setelah meninjau pengangkatan trainset, mereka menyambangi Stasiun Kereta Harjamukti.
Letak stasiun tersebut hanya sekitar 50 meter dari lokasi pengangkatan LRT.
Baca: LRT Jabodetabek Akan Diuji Coba Mulai 18 Oktober 2019
Untuk diketahui, pada saat ini, pembangunan prasarana LRT Jabodebek tahap I koridor Cibubur-Dukuh Atas hingga 4 Oktober 2019 telah mencapai 66,13 persen.
Proyek lintas pelayanan 1 Cawang-Cibubur saat ini telah mencapai 85,7 persen. Sedangkan lintas pelayanan 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas mencapai 56,1 persen.
Sementara itu, lintas pelayanan 3 Cawang-Bekasi Timur telah mencapai 59,5 persen.
Diuji coba 18 Oktober
Uji coba Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek untuk lintas Cibubur-Cawang dilakukan pada 18 Oktober 2019.
Uji coba dilakukan setelah satu rangkaian LRT diangkat ke lintasan LRT Jabodetabek di pitstop Stasiun Harjamukti, Depok, Minggu (13/10/2019) siang.
"Nanti kita lihat bagaimana tesnya dimulai tanggal 18 Oktober 2019. Ini dari Cibubur sampai ke Cawang," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, ditemui di lokasi, Minggu (13/10/2019).
Baca: Live Streaming Kazakhstan vs Belgia Kualifikasi Euro 2020, via Mola TV Akses di Sini
Menurut dia, uji coba tahap pertama akan berlangsung selama satu bulan sampai 18 November mendatang.
Pada tahap uji coba tersebut, kata dia, akan diuji sarana dan prasarana LRT.
Dia menjelaskan, pelayanan LRT Jabodetabek terbagi menjadi tiga lintasan.
Tiga lintasan tersebut, yaitu Cibubur-Cawang, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur.
Baca: Ini Pengakuan Istri Anggota TNI AU Setelah Tulisannya Viral, Kini Sudah Minta Maaf
Nantinya, kata dia, akan dilakukan bertahap ke lintas pelayanan lain hingga ditargetkan beroperasi pada November 2021.
"Nanti pada tahap berikutnya, kami berharap November 2021 semua sudah bisa selesai," ujarnya.
Dia menegaskan, Warga Negara Indonesia (WNI) patut bangga terhadap keberadaan LRT.
Sebab, produksi LRT sebagian besar dilakukan di dalam negeri.
"Ini hampir semua buatan dalam negeri. Kira-kira kurang lebih 60 persen, local content. Itu keretanya buatan LEN dengan INKA yang mereka sudah berkolaborasi. Ini kemajuan yang luar biasa buat anak-anak Indonesia," katanya.
Baca: Warga Arak Jenazah Korban Penikaman di Wamena ke Polres Mapolres Jayawijaya
Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meninjau pengangkatan gerbong kereta layang ringan atau light rail transit (LRT).
Acara berlangsung di pitstop Stasiun Harjamukti, Depok, Minggu (13/10/2019) siang.
Baca: Menhub Targetkan LRT Jabodebek Beroperasi Penuh November 2021
Berdasarkan pemantauan, dua menteri di kabinet kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla itu tiba di lokasi acara pada Minggu sekitar pukul 14.20 WIB.
Setelah tiba di lokasi, mereka langsung menyaksikan prosesi pengangkatan rel.
Proses pengangkatan ini memakan waktu sekitar 20 menit.
Berdasarkan pemantauan, satu unit kepala gerbong LRT yang telah disiapkan diangkat perlahan-lahan ke atas line atau rel Stasiun Harjamukti menggunakan gantry crane.
November 2021
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menargetkan kereta Lintas Rel Terpadu Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek) bisa beroperasi secara komersial pada akhir 2021.
Budi Karya mengatakan, uji coba operasional lintas Cibubur-Cawang baru akan dilakukan pada Oktober tahun ini.
Menurutnya, proses uji coba sarana kereta LRT hingga bisa sepenuhnya beroperasi memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
"Jadi uji coba kan prosesnya cukup waktu lama. Kita sendiri akan lakukan commercial operation pada November 2021," kata Budi Karya di kantor BKPM, Jakarta, Senin (7/10/2019).
"Sekarang kita lakukan satu ujicoba sesi Cibubur-Cawang. Pengalaman kita di (LRT) Palembang dan MRT, proses uji coba ini lama, makanya mulai kita lakukan akhir bulan ini. Akan dilakukan operasional di akhir 2021," lanjutnya.
Meski begitu, Budi memastikan sarana kereta LRT dari PT INKA akan datang dalam waktu dekat ini. Namun, dia tak menyebutkan kapan sarana kereta tersebut akan datang.
"Saya tidak tahu. Mustinya dekat-dekat ini akan datang," ucap dia.
Sebagai informasi, Pembangunan LRT Jabodebek terbagi dalam dua fase, yakni Fase I itu terdiri dari lintas Cawang-Cibubur, Lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan Lintas Cawang-Bekasi Timur. Saat ini progresnya sudah mencapai 65 persen.
Selanjutnya Fase II terdiri dari lintas Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol.
Terganjal Urusan Tanah
Sebelumnya, pemerintah menggelar rapat koordinasi mengenai percepatan pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Baca: Pembayaran Proyek LRT Sumsel, Waskita akan Terima Lagi Rp 600 Miliar
Dalam pembahasan rakor, pembangunan LRT terkendala lahan untuk depo di wilayah Kabupaten Bekasi.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil menjelaskan pembangunan depo LRT yang masih terkendala ini akan masuk tahap pengadilan alias konsinyasi.
“Masalah tanah yang belum beres di Bekasi ini sedikit sedang kita konsinyasi,” kata Sofyan yang hadir dalam rakor.
Sofyan menyebut persoalan lahan ini akibat adanya penolakan masyarakat sekitar.
“Kebanyakan orang tidak mau dibebaskan. UU nomor 2 sudah cukup efektif kalau tidak setuju kita konsinyasi. Nanti pengadilan yang menerima, lalu kita proses,” ujarnya.
Baca: Pekan Depan, LRT Jabodebek Rute Cibubur-Cawang Akan Diuji Coba
Pembebasan lahan Depo LRT di wilayah Kabupaten Bekasi menjadi penyebab mundurnya waktu operasional moda transportasi massal tersebut.
Perusahaan pemegang proyek, PT Adhi Karya (persero), Tbk menyatakan, keterlambatan operasional LRT diperkirakan selama 22 bulan.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan Kereta LRT Jabodebek rute Cawang-Cibubur akan diuji coba pekan depan.
“LRT minggu depan mulai kita taruh di Cibubur-Cawang. Tahap pertama kita dites dulu untuk dinilai laik fungsi," ujar Rini.
Menurut Rini, terkait sertifikat laik fungsi wewenangnya ada pada Kementerian Perhubungan sebelum LRT Jabodebek beroperasi secara komersial.
Dari sisi teknis rute LRT Cibubur-Cawang memungkinkan beroperasi uji coba pada Oktober 2019.
Progres pembangunan LRT Jabodetabek rute Cibubur-Cawang sampai saat ini sudah mencapai di atas 90 persen. (Reynas Abdila)