Kabinet Jokowi Maruf
Prabowo dan Edhy Prabowo Bertemu Jokowi, Gerindra Dapat 2 Kursi Menteri?
Mantan rival Jokowi di Pilpres 2019 lalu itu mengatakan dirinya diminta membantu di bidang pertahanan
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tiba di Istana Kepresidenan, Senin (21/10/2019) sore.
Didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo, Prabowo datang ke istana Kepresidenan pukul 16.05 WIB.
Baca: Nadiem Makarim Calon Menteri Jokowi, Tinggalkan Gojek & Harta Kekayaan Capai Rp 1,4 T
Prabowo dan Edhy Prabowo kompak mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih dan celana krem.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heryanto mengatakan peristiwa ini mengonfirmasi bergabungnya Gerindra ke koalisi pemerintahan Jokowi - Maruf Amin.
"Ini mengkonfirmasi sepertinya memang dugaan selama ini bahwa partai Gerindra masuk ke Kabinet. Apalagi pakai kemeja putih," ujar Gun Gun dalam Breaking News Kompas TV, Senin (21/10/2019).
Gun Gun menjelaskan, pakaian yang dikenakan Prabowo dan Edhy Prabowo ini menjadi kode bahwa mereka bagian dari calon menteri yang dipanggil Jokowi.
Sebagaimana diketahui sejak pagi tadi, sejumlah calon menteri datang mengenakan kemeja putih untuk bertemu Presiden Jokowi.
Baca: Prabowo Diundang ke Istana, PKS: Rakyat akan Ambil Keputusan pada Pemilu Mendatang
"Ini kode mengidentifikasi diri menjadi bagian yang dipanggil," jelasnya.
Dia melihat Prabowo dan Edhy Prabowo datang sebagai calon menteri dari Gerindra.
Kata PKS soal kehadiran Prabowo ke Istana

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto diundang ke Istana oleh Presiden Joko Widodo (jokowi), pada Senin, (21/10/2019).
Beredar kabar bahwa pemanggilan tersebut berkaitan dengan komposisi kabinet Jokowi - Maruf Amin mendatang.
Baca: Mahfud MD hingga Prabowo, Daftar Nama yang Tiba di Istana Jelang Pengumuman Kabinet Jokowi Jilid II
Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid mengatakan hak partai Gerindra dan Prabowo untuk hadir ke istana atau masuk ke dalam kabinet.
Hanya saja., keputusan tersebut pasti ada konsekuensinya.
"Itu adalah domain presiden untuk mengundang, dan itu adalah hak Gerindra untuk menerima atau tak menerima. Semua silakan lakukan hak masing-masing, rakyat akan menilai, dan rakyat akan memberikan keputusannya pada Pemiku akan datang," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senyan, Jakarta, Senin, (21/10/2019).