Jumat, 21 November 2025

Dirikan Partai Gelora yang Berbeda dengan PKS, Anis Matta: Semangat Menyatukan Indonesia

Anis Matta menjelaskan perbedaan antara partai barunya dengan PKS, yaitu Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
TRIBUN/ILHAM RIAN PRATAMA
Para inisiator Partai Gelora Indonesia dari kiri ke kanan Mahfudz Siddiq, Fahri Hamzah, dan Anis Matta saat menghadiri perkenalan partai baru tersebut di Jakarta, Minggu (10/11/2019). Partai Gelora Indonesia yang akan diketuai oleh Anis Matta tersebut menargetkan deklarasi resmi Partai Gelora Indonesia akan berlangsung pada awal Bulan Januari 2020, usai merampungkan dokumen pendaftaran kepengurusan partai di Kementerian Hukum dan HAM. TRIBUNNEWS/ILHAM RIAN PRATAMA 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta menjelaskan perbedaan antara partai barunya dengan PKS.

Hal tersebut diungkapkan Anis Matta dalam wawancara eksklusif kepada jurnalis Tribunnews, Dennis Destryawan, Selasa (12/11/2019).

Anis Matta menjelaskan perbedaan utama terletak pada semangat menyatukan Indonesia.

Politikus sekaligus Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (GELORA) Indonesia Anis Matta saat berpose didepan kamera usai wawancara khusus dengan tim tribunnews di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2019). Anis Matta menjelaskan mengenai awal mula berdirinya partai Gelora Indonesia. Tribunnews/Jeprima
Politikus sekaligus Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (GELORA) Indonesia Anis Matta saat berpose didepan kamera usai wawancara khusus dengan tim tribunnews di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2019). Anis Matta menjelaskan mengenai awal mula berdirinya partai Gelora Indonesia. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Anis Matta merasakan 10 tahun pertama dari tahun 1998-2009 Indonesia mengalami pergulatan demokrasi yang luar biasa.

Kemudian Anis Matta merasakan terdapat krisis narasi di Indonesia.

Krisis Narasi adalah tidak ada perkembangan dan kreativitas dalam berbicara.

Anis Matta dan rekan politisi yang lain mulai memikirkan mengenai narasi baru di Indonesia.

Ia pun mengatakan Indonesia juga krisis kepemimpinan.

Hal tersebut yang menyebabkan lahirnya Gelombang Ketiga.

"Sebenarnya perbedaan utamanya itu pada semangat integrasi ke-Indonesiaan. Saya merasakan bahwa 10 tahun pertama dari 1998-2009 kita mengalami pergulatan demokrasi yang luar biasa intensnya," terang Anis Matta.

"Tapi kemudian saya merasakan di tataran nasional ini ada krisis narasi."

"Saya kira juga krisis kepemimpinan karena itu kita di PKS ketika itu, terutama saya dan teman-teman ini, mulai mengalami pergulatan memikirkan tentang narasi baru Indonesia, maka lahirlah Gelombang Ketiga itu."

Pada awalnya, Anis Matta tidak menduga dengan lahirnya Gelombang Ketiga membuat satu partai baru.

Anis Matta menceritakan, keputusan membentuk partai baru karena konflik internal di PKS tidak kunjung reda dengan berbagai upaya.

"Tapi sebenarnya kita tidak pernah menduga bahwa ini nanti ujungnya satu partai baru," ungkap Anis Matta.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved