Senin, 1 September 2025

Kasatgas Nusantara Polri Sebut Dominasi Low Class dalam Demokrasi Jadi Sebab Lahirnya Intoleransi

Kepala Satgas Nusantara, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, menyebut dominasi masyarakat low class dalam demokrasi menjadi penyebab lahirnya intoleransi.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Lusius Genik
Kepala Satgas Nusantara Polri Irjen Pol Gatot Eddy Pramono dalam Seminar Nasional Peringatan Hari Toleransi Internasional di Hotel Grand Syahid, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019). 

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Satgas Nusantara, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, menyebut dominasi masyarakat low class dalam demokrasi menjadi penyebab lahirnya intoleransi di Indonesia.

Irjen Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan masyarakat low class cenderung menginginkan suatu perubahan yang cepat (revolusi) dalam menjalankan demokrasi.

Pencapaian perubahan tersebut bahkan akan dilakukan dengan segala upaya, karena golongan low class ketika berpikir kritis cenderung tidak rasional.

Baca: Kabar Terbaru Siswa STM Viral Membawa Bendera Merah Putih Saat Demo di Gedung DPR, Bakal Disidang

"Demokrasi dalam masyarakat yang didominasi oleh low class itu dianggap bebas-sebebasnya, dari sini muncul nilai-nilai primordial. Di sinilah akan muncul tindakan-tindakan intoleransi terhadap sesama (di Indonesia)," ujar Irjen Pol Gatot Eddy Pramono dalam Seminar Nasional Peringatan Hari Toleransi Internasional di Hotel Grand Syahid, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019).

Irjen Pol Gatot Eddy Pramono menilai kondisi demokrasi di Indonesia saat ini didominasi masyarakat low class yang mungkin kurang beruntung secara kondisi perekonomian dan pendidikan.

Baca: Haidar Alwi Sebut Radikalisme Sebagai Pintu Bagi Asing Masuk ke Indonesia

Selain itu, mereka juga punya tendensi untuk mencari titik perbedaan antara satu dengan yang lain.

Hal tersebut dinilai Gatot Eddy membahayakan kehidupan bangsa.

"Kondisi negara kita itu didominasi low class, mungkin masyarakat yang kurang beruntung dalam mendapat pendidikan, dalam ekonomi. Oleh mereka, perbedaan yang seharusnya dianggap sebagai kekayaan, justru dipandang lain. Mereka mencari perbedaan itu, terus-menerus untuk sebuah kepentingan, nah ini berbahaya" ujarnya.

Baca: Pakar Intelejen Beberkan Penyebab Kenapa Polisi Jadi Target Teroris

Lebih lanjut, Gatot Eddy mengatakan kalau keberagaman tidak segera dikelola dengan baik, hal tersebut dapat membawa bangsa Indonesia ke dalam kehancuran.

"Kalau keberagaman kita ini tidak dikelola dengan baik, kita cari perbedaan-perbedaannya terus, tentu ini jalan menuju kehancuran buat bangsa kita, ini jalan menuju disintegrasi bangsa ini," katanya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan