Status Mantan Napi Ahok Disorot, Pimpinan DPR: Silakan Kementerian BUMN Kaji Aturannya
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin menilai Kementerian BUMN harus mengkaji aturan mengenai pemilihan bos BUMN.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Sanusi
Kendati demikian, ia belum mengungkapkan lebih jauh mengenai jabatan ataupun posisi yang akan didudukinya nanti.
"Saya cuma diajak masuk ke salah satu BUMN. Kalau untuk bangsa dan negara, saya pasti bersedia. Apa saja boleh, yang penting bisa bantu negara," jelas Ahok.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masuk ke BUMN, Ahok Diminta Ubah Gaya Komunikasinya"
Mundur dari PDIP
Anggota Komisi VI DPR RI fraksi PPP Achmad Baidowi mengatakan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok harus mundur dari PDI Perjuangan jika nantinya memimpin perusahaan yang ada di BUMN.
Menurut pria yang akrab disapa Awiek ini, BUMN harus terbebas dari kepentingan partai politik (parpol).
"Karena BUMN harus steril dari parpol, maka Ahok harus mundur dari parpol," kata Awiek melalui keterangannya, Kamis (14/11/2019).
Baca: Jubir BUMN Arya Sinulingga: BUMN Butuh Orang Seperti Ahok
Baca: 15 Tahun Perjalanan Karier Politik Ahok: Jadi Pengurus Partai hingga Ditawari Jabatan BUMN
Baca: Dari Kontraktor ke BUMN, Berikut Rekam Jejak Karir Ahok yang Sempat Jadi Napi, Terungkap Fakta Ini
Awiek juga menyarankan Ahok untuk mengubah pola komunikasi.
Ia menilai, kepemimpinan harus mengedepankan empati, bukan emosi seperti yang ditunjukkan Ahok saat menjadi gubernur DKI Jakarta.
"Ahok harus mengubah pola komunikasi dengan lebih mengedepankan empati bukan emosi dalam memimpin lembaga. Setiap persoalan bisa diselesaikan dengan baik-baik saja tanpa harus dengan emosi," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan kewenangan menempatkan Ahok di perusahaan BUMN merupakan hak dari Menteri BUMN saat ini Erick Thohir.
Namun untuk menjawab keraguan publik, Awiek meminta Erick untuk memberi target pencapaian kepada Ahok.
"Untuk menjawab keraguan publik, harus ada target waktu dan target pencapaian kinerja. Apalagi jika penempatannya nanti di BUMN yang perlu penanganan serius," ucap Awiek.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menuturkan, pertemuan antara Erick Thohir dan Ahok memang demi mengajak mantan Gubernur DKI Jakarta itu, untuk bergabung di BUMN.
"Kita minta Pak Ahok untuk bergabunglah di BUMN. Di salah satu BUMN. Jadi untuk bantu kita lah," ujar Arya kepada Tribun Network, Rabu (13/11/2019).
Arya masih belum dapat memastikan Ahok akan mengisi posisi di BUMN bidang tertentu. Isu beredar Ahok akan mengisi posisi sebagai bos Pertamina.
"Kita sudah tawarkanlah pasti, di bidang apa yang bisa beliau lakukan," imbuh Arya.
Arya juga belum dapat memastikan kapan Ahok akan duduk sebagai bos BUMN. Sebab, harus melalui prosedural terlebih dahulu. Yang pasti Ahok sudah menerima tawaran tersebut. "Pak Ahok sudah menerima," tutur Arya.
Ditunjuk karena Kapasitas
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dikabarkan akan menjadi bos BUMN. Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menilai Ahok ditunjuk karena kapasitasnya.
Meski belum bisa memastikan kebenaran penunjukkan Ahok, Eva menilai mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak ditunjuk karena menjadi kader PDI Perjuangan.
"Kita tunggu definitif saja. Pak Ahok kan ditunjuk karena kapasitasnya, bukan karena PDI Perjuangan-nya," ujar Eva, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (14/11/2019).
Di sisi lain, Eva tak melihat Ahok harus mengundurkan diri dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut bila menjadi bos BUMN.
Pasalnya, yang bersangkutan bukanlah pengurus dan cukup non aktif di partainya. Sehingga, mantan anggota Komisi XI DPR RI itu meminta masyarakat tak meragukan integritas Ahok.
"Menurutku (Ahok) cukup non aktif dari parpol seperti para menteri. Lagipula Ahok kan hanya anggota di PDI Perjuangan, bukan pengurus. Dan jangan ragukan integritas beliau, tidak perlu ragu, ia pasti profesional," tandasnya.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menuturkan, pertemuan antara Erick Thohir dan Ahok memang demi mengajak mantan Gubernur DKI Jakarta itu, untuk bergabung di BUMN.
"Kita minta Pak Ahok untuk bergabunglah di BUMN. Di salah satu BUMN. Jadi untuk bantu kita lah," ujar Arya kepada Tribun Network, Rabu (13/11/2019).
Arya masih belum dapat memastikan Ahok akan mengisi posisi di BUMN bidang tertentu. Isu beredar Ahok akan mengisi posisi sebagai bos Pertamina.
"Kita sudah tawarkan lah pasti, di bidang apa yang bisa beliau lakukan," imbuh Arya.
Arya juga belum dapat memastikan kapan Ahok akan duduk sebagai bos BUMN. Sebab, harus melalui prosedural terlebih dahulu. Yang pasti Ahok sudah menerima tawaran tersebut. "Pak Ahok sudah menerima," tutur Arya.