Merdeka dan Penggerak Jadi 2 Poin Penting dalam Peringati Hari Guru, Ini Penjelasan Nadiem Makarim
Mendikbud, Nadiem Makarim menuturkan terdapat dua poin penting dalam Hari Guru Nasional yang diperingati pada Senin (25/11/2019)
Penulis:
Isnaya Helmi Rahma
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menuturkan terdapat dua poin penting dalam Hari Guru Nasional yang diperingati pada hari ini, Senin (25/11/2019).
Hal ini ia sampaikan usai memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Nadiem menuturkan merdeka yang dimaksud yakni guru-guru di Indonesia harus diberikan ruang kebebasan untuk berinovasi dan kreatif.
Pria 35 tahun ini menambahkan dalam hal ini perlu adanya pemerintah untuk mewujudkan guru meredeka.
"Nah ini lah yang harus kita tekankan bagaimana pemerintah itu bisa membantu memerdekakan si guru - guru penggerak untuk melakukan berbagai macam inovasi," ujarnya yang dilansir dari kanal YouTube Metrotvnews, Senin (25/11/2019).
Ia juga menyebut inovasi yang dimaksud tidak diharuskan selalu sukses, namun jangan berhenti untuk berinovasi sampai tahu apa yang dibutuhkan oleh sekolah.
"Semua inovasi itu tidak harus sukses," ungkap Nadiem.
"Itu namanya kuncinya inovasi, banyak inovasi yang kami coba serta eksperimen mungkin tidak telalu berhasil tapi kami terus mencoba agar mengetahui apa yang pas untuk sekolah kita untuk lingkungan kami," imbuhnya.
Sementara penggerak yang dimaksud ialah adanya guru penggerak di setiap sekolah.
Guru penggerak berbeda dengan guru pada umumnya.
Menurut Nadiem, guru penggerak ini harus memiliki keyakinan kalau murid merupakan prioritas utamanya.
Sehingga guru penggerak ini tidak perlu menunggu aba-aba atau perintah dalam melakukan tindakan yang ditujukan untuk kebaikan anak didiknya.
"Guru penggerak itu, guru yang mengutamakan muridnya dari apapun bahkan dari karirnya pun dia mengutamakan murid dan pembelajaran murid," ujar Nadiem.
"Karena itu dia akan mengambil tindakan - tindakan tanpa disuruh dan diperintah untuk melakukan yang terbaik bagi muridnya," imbuhnya.
Hal ini perlu ditekankan oleh Mendikbud, dikarenakan guru memiliki peran yang sangat penting dalam reformasi pendidikan.
"Tidak ada artinya reformasi pendidikan tanpa pergerakan guru, mulai dan akhirnya itu ada di guru," ungkap Nadiem.
Sebelumnya, dalam pidatonya memperingati Hari Guru Nasional, Nadiem mengajak guru dengan melakukan perubahan kecil.

Perubahan kecil yang dimaksud itu merupakan perubahan dalam kebiasaan belajar mengajar di dalam kelas.
Ada lima perubahan kecil yang dimaksud:
1. Guru dapat membuat murid ikut aktif dengan melakukan diskusi di kelas.
2. Murid diberikan kesempatan untuk mengajar.
3. Guru diharapkan dapat melakukan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
4. Guru dapat menemukan bakat dalam diri murid.
5. Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
Menurut Mendikbud langkah kecil dalam kelas akan membawa dampak yang baik bagi kemajuan pendidikan di Indonesia asal perubahan ini dilakukan serempak oleh seluruh guru se nusantara.
"Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak," tulis Nadiem di pidatonya. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)