Rabu, 8 Oktober 2025

3 Pelajar SMP di Yogyakarta Bacok Mahasiswa, Polisi Sebut Berselisih saat Berkendara di Jalan Raya

tiga pelajar di Kota Yogyakarta melakukan pembacokan karena berselisih paham di jalan raya dengan mahasiswa. tiga pelajar tersebut masih dibangku SMP.

Tangkap Layar YouTube KompasTV
Tangkap Layar YouTube KompasTV Berselisih Saat Berkendara, 3 Pelajar Bacok Mahasiswa 

 TRIBUNNEWS.COM - Terjadi peristiwa pembancokan yang melibatkan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta mahasiswa, lantaran diduga dari berselisih paham.

Di mana tiga pelajar SMP berinisial NS, IM, dan AM, melakukan pembancokan kepada mahasiswa.

"Merasa korban menghalangi pada waktu melewati jalur kawasan Baleharjo, sehingga timbullah mereka untuk menghadang korban," tutur Kapolsek Umbulharjo, Kompol Alaal Prasetyo yang dikutip Tribunnews melalui tayangan YouTube Kompas Tv, Senin (9/12/2019).

Sesuai perselisihan paham tersebut, korban dihentikan oleh tiga pelaku kemudian dilakukan pembacokan.

Para pelaku yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut, mengaku tidak saling kenal dengan korban.

Kejahatan di Jalan raya juga Terjadi di Semarang

Peristiwa serupa terjadi di Kota Semarang.

Komplotan begal remaja mebacok mahasiswa dari Universitas Diponegoro (Undip), Semarang.

Tersangka merupakan empat remaja dibawah umur 16 tahun.

Meski masih usia remaja mereka tega melukai korbannya dengan senjata tajam.

Korbannya seorang mahasiswa Undip yang bernama T (21).

Baca: Rekomendasi Tempat Wisata di Jogja yang Sedang Hits di Bulan Desember

Jumat dini hari (24/8/2018), sekira pukul 00.30 WIB, korban pulang dari laboratorium mengendarai sepeda motor.

Merasa diikuti, T kemudian menambah kecepatan.

Namun, dua orang berboncengan berhasil memepet dan tanpa basa basi menyabetkan senjata tajam di bagian kepala T.

Diberitakan TribunJateng.com, mahasiswa semester lima tersebut tidak terjatuh dan masih bisa memacu sepeda motornya dengan lebih kencang.

Ia lalu menuju ke lokasi di kampus dimana masih banyak terdapat rekan-rekan mahasiswa yang berkegiatan.

Di sana teman-temannya kemudian membawa T ke RSND, dan sebagian melapor ke Polsek Tembalang.

"Mendapati laporan tersebut, anggota kami langsung berpatroli ke sekitar lokasi kejadian dan didapati dua remaja yang mencurigakan," terang Kapolsek Tembalang Kompol Budi Rahmadi saat ditemui di Polsek Tembalang.

Keduanya adalah AE (15) dan DR (15) yang merupakan warga Banyumanik.

Keduanya sempat digelandang ke Polsek Tembalang untuk dimintai keterangan.

"Dari hasil interogasi didapati keduanya hanya rekan pelaku utama, tidak ada bukti senjata tajam dari kedua remaja yang kami tangkap pertama itu," bebernya.

Baca: Mahasiswa Meninggal Dunia Saat Jadi Imam Shalat di Mushala, Begini Kronologi Sampai Lebam di Wajah!

Meski demikian AE dan DR mengaku kenal dua orang yang berboncengan kemudian menyabetkan senjata tajam.

Tidak lebih dari 24 jam kepolisian berhasil meringkus empat remaja yang diduga akan melakukan pembegalan di jalan depan gedung Teknik Industri Universitas Diponegoro, Jumat (24/8/2018) dini hari.
Tidak lebih dari 24 jam kepolisian berhasil meringkus empat remaja yang diduga akan melakukan pembegalan di jalan depan gedung Teknik Industri Universitas Diponegoro, Jumat (24/8/2018) dini hari. (TRIBUNJATENG/RIVAL ALMANAF/ist)

Hal itu menjadi modal kepolisian untuk memburu pelaku.

Ia kemudian berkoordinasi dengan Reskrim Polrestabes untuk menangkap eksekutor pembegalan.

Sekira pukul 15.00 dua tersangka berhasil diringkus yakni VK (13) dan RM (16).

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abioso Seno Aji mengungkapkan kejadian percobaan pembegalan itu menjadi atensi Kapolda Jateng.

Sehingga ia kemudian mengerahkan seluruh kemampuan anggotanya untuk menangkap.

"Sudah ketangkap semua tadi sore, sekarang ke empatnya dibawa ke Tembalang, tadinya mau saya matikan saja empat-empatnya namun ternyata lagi-lagi anak di bawah umur," keluh Abioso.

Ia pun memerintahkan anggotanya untuk melakukan tembak di tempat guna melumpuhkan pelaku kejahatan jalanan.

"Jangan dikasih ampun lah, biar jadi efek jera ke yang lain, nanti banyak anak di bawah umur yang semakin berani berbuat jahat dan kejam karena tahu hukumannya lebih ringan, kita beri efek jera saja, tembak ditempat! Lumpuhkan!" katanya.

Sementara itu, korban menderita luka tujuh jahitan di kepala bagian belakang.

Baca: KPK Duga Ada Aliran Dana dari Eksekutif Mengalir ke Legislatif dalam Suap Jaksa Yogya

Meski demikian ia sudah diperbolehkan berobat jalan dan beruntung tidak ada harta benda yang berhasil diambil tersangka.

Sementara itu, polisi berhasil mengamankan satu unit sepeda motor dan satu bilah belati yang digunakan untuk membacok korban.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani) (TribunJateng.com/Rival Almanaf)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved