Jumat, 10 Oktober 2025

Putuskan Maju Pilkada 2020, Sikap Politik Gibran dan Bobby Pernah Dikomentari Jokowi

Presiden Jokowi pernah menjelaskan pandangan anak-anak dan menantunya mengenai sikap politik mereka.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
TWITTER/@MataNajwa
Jokowi pernah komentari sikap politik Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution yang saat ini mantap terjun ke Pilkada 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mengomentari sikap politik dua anaknya, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, serta sang menantu, Bobby Nasution.

Hal tersebut diungkapkan di depan awak media, ketika Jokowi tengah bersama keluarganya di Kebun Raya Bogor, setahun lalu.

Tepatnya Sabtu (8/12/2018) silam.

Ketika itu Jokowi didampingi Iriana Jokowi mengenakan kaos putih berkerah hijau, dilengkapi jaket hitam.

Sementara Iriana Jokowi mengenakan kaos hitam yang dipadukan jaket merah muda.

Jokowi menjelaskan, saat itu Gibran belum memiliki ketertarikan di bidang politik.

Dikatakan Jokowi, Gibran masih berfokus pada usaha bisnisnya.

Jokowi dan Iriana di Kebun Raya Bogor
Jokowi dan Iriana di Kebun Raya Bogor, Sabtu (8/12/2018).

Hal sama juga dirasakan oleh Jokowi pada putra terakhirnya, Kaesang.

Seperti Gibran, jelas Jokowi, Kaesang juga masih fokus pada usaha yang sedang dijalankan dan menambah gerai bisnisnya.

Justru yang sudah terlihat tertarik pada dunia politik adalah Bobby Nasution, suami Kahiyang Ayu.

Jokowi menuturkan feeling politik Bobby sudah mulai masuk sedikit demi sedikit.

Tak hanya itu, iamelihat Bobby lebih ada keinginan untuk terjun ke dunia politik.

"Gibran ini belum, feeling politiknya belum, masih seneng 100 persen di dunia usaha."

"Kelihatannya belum pengen masuk. Kaesang apalagi, masih seneng-senengnya buka (bisnis)," tutur Jokowi, dilansir tayangan YouTube KompasTV.

"Yang saya lihat malah feeling politik sudah mulai masuk itu Bobby, dikit-dikit sudah."

"Saya lihat lebih ada keinginan, bicara politik juga sudah ada," tambahnya.

Sementara itu, rencana Gibran dan Bobby masuk ke dunia politik telah dilancarkan dengan mendaftar sebagai calon wali kota.

Gibran akan mendaftar sebagai calon wali kota Solo pada hari penutupan pendaftaran, yakni Kamis (12/12/2019) mendatang.

Sementara Bobby, telah mendaftarkan diri menjadi calon wali kota Medan untuk periode 2020-2024 di kantor DPP PDIP Sumatera Utara, Selasa (3/12/2019) lalu.

Masuknya Gibran dan Bobby ke dalam dunia politik menimbulkan spekulasi Jokowi ingin mendirikan dinasti politik.

Meski demikian hal tersebut dibantah oleh beberapa politisi PDI Perjuangan.

Deddy Sitorus mengatakan pencalonan diri anak sulung dan menantu Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution bukan termasuk dalam nepotisme.

Deddy Sitorus
Deddy Sitorus (Kompas TV)

Menurutnya, Jokowi tidak memiliki kerajaan di dalam tubuh PDI Perjuangan.

Sehingga pencalonan Gibran dan Bobby tidak dapat dikatakan sebagai nepotisme.

"Karena PDI Perjuangan bukan kerajaannya Pak Jokowi, bagaimana dia bisa membangun dinasti politik? Itu yang pertama," jelas Deddy Sitorus, dikutip dari KompasTV.

"Yang kedua, keinginan mencalonkan diri itu kan bukan dari Pak Jokowi, tapi menantu dan anaknya yang memang yang seperti dikatakan Jokowi sudah memiliki feeling politik. Dan itu sah-sah saja kalau menurut saya," tandasnya.

Deddy Sitorus juga menjelaskan harus dapat membedakan demokrasi pada masa sekarang dengan demokrasi pada orde baru.

Menurut penuturan Deddy, sistem demokrasi saat ini tidak mendukung untuk melakukan tindakan nepotisme.

Karena terdapat mekanisme koreksi yang dapat dilakukan oleh para partai politik.

Tidak hanya itu, Deddy juga mengatakan pemilihan yang dilakukan secara langsung dipilih oleh masyarakat juga dapat menjadi penghalang dalam tindakan nepotisme.

Sehingga Jokowi tidak dapat sesuka hati untuk memberikan jabatan pada Gibran dan Bobby.

"Kita harus membedakan demokrasi sekarang dan demokrasi di jaman orde baru," terang Deddy Sitorus.

"Demokrasi sekarang kan ada mekanisme koreksinya, jadi ketika menantunya Pak Jokowi mencalonkan diri, ada partai politik yang akan melakukan koreksi, ada pemilihan langsung yang melakukan koreksi."

"Jadi tidak serta merta Jokowi meletakkan sesuka hati pada jabatan-jabatan," imbuhnya.

Selain itu juga terdapat dukungan dari politisi PDI Perjuangan yang lain, Junimart Girsang.

Menurutnya, kali ini merupakan kesempatan bagi kaum milenial untuk dapat memegang peranan penting di masyarakat.

Junimart mengatakan semua yang terjadi merupakan sebuah kebetulan.

Sehingga Junimart menegaskan tindakan tersebut terlalu jauh untuk dikatakan sebagai nepotisme.

(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved