Natal dan Tahun Baru 2020
Jelang Natal dan Tahun Baru 2020, Jokowi Gelar Ratas, Minta Perkuat Keamanan dan Rasa Toleransi
Presiden Jokowi menggelar ratas di kantor Presiden, Jakarta, ia meminta agar seluruh pihak dapat memperkuat keamanan dan rasa toleransi.
Penulis:
Isnaya Helmi Rahma
Editor:
bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas (ratas) di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Ratas tersebut digelar untuk membahas persiapan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2020.
Jokowi menghimbau TNI, Polri, dan BIN untuk dapat bersinergi dengan baik.
Hal ini guna dapat memperkuat rasa aman dan kenyamanan di tengah masyarakat.
"Saya minta TNI,Polri,dan BIN terus bersinergi melakukan tindakan pencegahan penangkalan dari setiap potensi gangguan keamanan dan ketertiban menjelang tahun baru 2020 ini," ujarnya yang dilansir dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (14/12/2019).
Kepala Negara ini juga meminta agar seluruh pihak dapat menjaga toleransi dan kerukunan menjelang tahun baru.
"Kita juga harus terus memperkuat nilai-nilai toleransi kerukunan, persaudaraan diantara anak bangsa," tutur Presiden.
"Sehingga dalam menjelang natal dan tahun baru kenyamana dan keamanan masyarakat bisa kami hadirkan," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Jokowi juga ingin memastikan agar pelayanan transportasi tetap lancar dalam menyongsong natal dan tahun baru.
Termasuk kecukupan stok bahan bakar minyak (BBM).
Sehingga nantinya tidak ada masalah terkait kenyamanan dan keselamatan terhadap pengguna transformasi.
"Begitu juga kesiapannya baik dalam bentuk darat, laut, maupun udara," imbuhnya.
Di sisi lain, dalam ratas para menteri diharapkan dapat memastikan ketersediaan, stabilitas harga pangan dan bahan pokok terjaga dengan baik.
"Saya ingin pastikan pasokan dan distribusi berjalan dengan lancar," ujar Jokowi.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Menko Polhukam Mahfud MD menuturkan pemerintah akan menjamin keamanan khususnya dalam mencegah aksi teror maupun sweeping oleh oknum tertentu.
"Aksi-aksi ancaman teror, sweeping swasta oleh oknum tertentu, intoleransi antarumat beragama, hingga pembakaran rumah ibadah harus diantisipasi sedini mungkin," ujar Mahfud.

Menurut Mahfud, pemerintah telah menjamin keamanan, pertahanan, mempersiapkan infrastruktur, transportasi, ketersediaan bahan bakar, dan tempat istirahat.
Namun, Menkopolhukam menegaskan sekali lagi, keamanan dan kenayamanan akan tercipta kalau ada kontribusi dari masyarakat.
"Seluruh masyarakat yang berhari raya Natal dan merayakan Tahun Baru supaya berperilaku tertib dan saling menjaga satu sama lain agar semua berjalan aman," ujar Mahfud.
"Kerja sama antara pemerintah dan rakyat tentu saja diperlukan untuk menjamin keamanan," tutur dia.
Tak hanya Menkopolhukam, Mendagri Tito Karnavian juga telah bertindak cepat dengan memberikan instruksi kepada kepala daerah terkait persiapan perayaan natal dan tahun baru.
Dikutip dari Kompas.com, Tito menghimbau baik Bupati, gubernur, mapun wali kota berkoordinasi untuk membentuk Posko Pemantauan Terpadu Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Tak hanya itu, Tito juga memastikan kesiapan sarana transportasi baik darat, udara maupun laut.
Ia juga memastikan titik lokasi rest area, jaringan telekomunikasi, serta ketersedian pasokan listrik.
Mendagri juga menginstruksikan kepada kepala daerah dapat memerintahkan jajaran Satpol PP dan Satlinmas untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan aktif koordinasi dengan aparat keamanan dan masyarakat sekitar.
Hal ini penting dilakukan agar menjamin ketertiban dan keamanan masyarakat menjelang perayaan natal dan tahun baru. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma, Kompas.com/Devina Halim/Deti Mega Purnamasari)