Senin, 1 September 2025

Dewan Pengawas KPK

Gerindra Apresiasi Dewan Pengawas KPK Pilihan Jokowi: Apalagi yang Diragukan

Ketua DPP Partai Gerindra Hendarsam Marantoko menilai lima Dewan Pengawas KPK yang dipilih Presiden Jokowi tidak diragukan karena memiliki integritas.

Youtube KompasTV
Ketua DPP Partai Gerindra Hendarsam Marantoko menilai lima Dewan Pengawas KPK yang dipilih Presiden Jokowi tidak diragukan karena memiliki integritas. 

Artidjo Alkostar, Anggota Dewan Pengawas

Dikutip dari TribunWow.com, Artidjo telah menjadi hakim agung MA sejak 2000.

Rekam jejak Artidjo dalam menegakkan hukum sudah tidak diragukan lagi.

Ia dikenal menjadi momok menakutkan bagi para koruptor.

Selama menjabat, 19.708 berkas perkara telah ia selesaikan.

Bahkan setiap tahunnya ia menyelesaikan 1.905 perkara.

Tak memberi ampun pada koruptor, Artidjo bahkan kerap beberapa kali memberatkan hukuman pelaku tindak korupsi yang mengajukan kasasi ke MA.

Adapun kasus besar yang Artidjo sempat tangani satu diantaranya yakni hukuman Anas Urbaningrum yang telah melakukan tindak korupsi Wisma Atlet.

Anas dijatuhi hukuman yang tadinya 7 tahun menjadi 14 tahun penjara.

Pada 22 Mei 2018 Artidjo pensiun sebagai hakim agung MA.

Pria 71 tahun ini merupakan lulusan dari sarjana hukum di UII Yogyakarta dan master of Laws di Nort Western University Chicago.

Syamsudin Haris, Anggota Dewan Pengawas

Syamsuddin Haris adalah Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Dilansir dari Tribunnews.com, pria 67 tahun ini juga merupakan Profesor Riset bidang perkembangan politik Indonesia.

Ia juga doktor ilmu politik yang menjabat Kepala P2P LIPI.

Selain menjadi peneliti, ia juga merupakan dosen di Universitas Indonesia.

Ia juga aktif dalam organisasi profesi kalangan sarjana atau ahli politik, yakni Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI).

Syamsuddin juga sempat menjadi Sekjen Pengurus Pusat AIPI periode 2008-2011.

Pria asli Bima ini juga telah menulis sejumlah buku, puluhan artikel di jurnal, dan lebih dari seratus kolom di media cetak.

Bahkan buku yang ia tulis, pernah mendapatkan penghargaan sebagai Buku Terbaik bidang ilmu-ilmu sosial dari Yayasan Buku Utama.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)

 
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan