Minggu, 7 September 2025

Biodiesel 30

Implementasi B30 Dipercepat, Jokowi Sebut 3 Alasan, dari Bentuk Ikhtiar hingga Ketergantungan Impor

Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi memulai implementasi penerapan program Biodiesel 30 Persen (B30).

PT. Pertamina (Persero)
Presiden Jokowi meresmikan penerapan program Biodiesel 30 persen (B30) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) COCO No 31.128.02 MT Haryono Jakarta Selatan, pada Senin, 23 Desember 2019. 

2. Ketergantungan Impor BBM Cukup Tinggi

Ketergantungan Indonesia pada impor bahan bakar minyak (BBM), termasuk solar di dalamnya, cukup tinggi.

Di sisi lain, Indonesia merupakan negara penghasil sawit terbesar di dunia.

Menurut Jokowi, dengan potensi sawit sebesar itu, Indonesia memiliki banyak sumber bahan bakar nabati sebagai pengganti bahan bakar solar.

"Potensi itu harus kita manfaatkan untuk mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional kita," jelasnya.

Jokowi menegaskan usaha-usaha mengurangi impor terus dilakukan dengan serius.

Dengan implementasi program B30, ia yakin pemerintah dapat menghemat banyak devisa negara sekira Rp 63 triliun.

3. B30 Ciptakan Permintaan Domestik CPO

Jokowi menuturkan, penerapan B30 juga akan menciptakan permintaan domestik akan minyak sawit mentah (CPO) yang sangat besar.

Menurutnya, implementasi B30 juga akan menimbulkan efek berganda terhadap sekira 16,5 juta petani dan pekebun kelapa sawit.

Artinya, program B30 akan berdampak pada para pekebun kecil maupun menengah.

Tak hanya itu, program B30 juga membawa dampak kepada petani rakyat yang selama ini memproduksi sawit.

Serta para pekerja yang bekerja di pabrik-pabrik kelapa sawit.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan