Kamis, 11 September 2025

Megawati Sebut Panglima TNI Boleh Kaum Perempuan: Lho Presiden Saja Boleh, ke Bawahnya Boleh Dong?

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputeri menilai perempuan bisa menjabat sebagai Panglima TNI.

Editor: Ifa Nabila
Tangkapan Layar KompasTV
Megawati Soekarnoputri, Putri Presiden RI pertama Soekarno Hatta 

Dalam pidatonya, Megawati menyebut di Indonesia ini banyak sekali perempuan yang hebat.

"Banyak kaum perempuan seperti sekarang hebat-hebat tapi saya merasa kesepian, banyak yang tidak mau masuk politik," ujar Megawati dari tayangan yang diunggah KompasTV, Minggu.

Megawati menuturkan, perempuan banyak yang menganggap politik itu sebagai sesuatu yang tabu.

Selain itu, perempuan juga menganggap politik itu tempat untuk kaum laki-laki.

"Padahal politik itu sebenarnya, kalau kita mau tahu, umpanya kenapa harga cabe, bawang merah itu cenderung naik sebetulnya sudah berpolitik kita," jelas Megawati.

Lebih lanjut, Megawati menjelaskan soal peran wanita saat pemerintahan Presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, saat itu, Megawati menjabat sebagai wakil presiden.

Megawati mengungkapkan, saat itu banyak perempuan dari berbagai organisasi datang kepada Gus Dur, minta untuk menduduki jabatan legislatif.

Kemudian, bagi perempuan dibuat kuota 30 persen untuk menduduki jabatan sebagai legislatif.

Namun, saat itu Megawati menanyakan ulang kepada Gus Dur, untuk memikirkan ulang soal kuota 30 persen bagi perempuan.

Pasalnya, saat itu Megawati menganggap kuota tersebut terlalu besar.

"Karena 30 persen itu besar, apakah kaum perempuannya sendiri sudah siap, bersediakah mereka berjuang di bidang politik," ungkap Megawati.

Pada kenyataannya, menurut Megawati, sampai hari ini capaian tersebut masih sangat sulit untuk dicapai.

Menurut Megawati, meskipun ada kenaikan, namun prosentase jumlah perempuan yang masuk ke dunia politik sekarang baru mencapai 20 persen.

"Bagi saya seorang perempuan yang berkecimpung di bidang politik itu naik turun, kadang bagus lalu naik, dan kenapa? Ini memang persoalan kita bersama," terangnya.

"Kalau tidak ada perempuan di bidang politik lalu bagaimana kita akan menjalankan tata pemerintahan kita tanpa ada kaum perempuan," tambahnya.

Megawati menuturkan, memang sulit masuk ke dunia politik.

"Saya tahu banyak yang hebat di bidang-bidang yang lain, tapi tidak mau menyentuh bidang politik, karena kembali mengatakan politik itu bagi kaum perempuan adalah tabu," ujar Megawati.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan