Minggu, 7 September 2025

Jenguk Pasien Suspect Virus Corona di Manado, Menkes Terawan: 195 Thermal Scan Kita Distribusikan

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto menjenguk pasien yang sempat terduga terjangkit virus Corona di Rumah Sakit Umum RD Kandau Manado.

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
TRIBUNNEWS/APFIA
Menkes Terawan Agus Putranto di depan kantor Huawei di Gedung BRI II, Jakarta, Kamis (23/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto menjenguk pasien yang sempat terduga terjangkit virus Corona di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) RD Kandau Manado.

Pasien yang merupakan seorang penerjemah turis Cina tersebut sempat dikabarkan terduga terkena virus Corona.

Adapun Menkes Terawan bertolak ke RSUP Kandau Manado untuk memastikan pemerintah Indonesia mampu mengantisipasi penyebaran virus Corona mematikan yang berasal dari Wuhan, Cina.

Dalam konferensi pers di rumah sakit tersebut, Terawan juga menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia sudah menyediakan alat pendeteksi suhu badan (Thermal Scan) di 135 pintu masuk Indonesia.

Baca juga : Cerita Pilu WNI Mahasiswa di Wuhan yang hanya Bisa Berdiam Diri di Kamar Akibat Virus Corona

"135 pintu masuk ke negara Indonesia juga sudah di jaga dengan ketat. 195 thermal scan sudah kita distribusikan," ujar Dokter Terawan, Minggu (26/1/2020), dilansir KompasTV.

Lebih lanjut, ia memberi tahu sedikitnya terdapat 100 rumah sakit yang telah ditunjuk pemerintah Indonesia guna bersiap siaga dalam menangani pasien terdeteksi virus Corona.

Selain itu, ke-100 rumah sakit tersebut juga harus siap siaga terhadap penyebaran virus ini.

Dalam kesempatan ini Menkes juga menyatakan bahwa penanganan masalah corona akan dilakukan sebaik mungkin, agar tidak mengganggu sektor lain seperti pariwisata.

Menteri Kesehatan - Terawan
Menteri Kesehatan -  Terawan Agus Putranto lakukan kunjungan ke RSUP RD Kandou Manado, Minggu (26/1/2020). (Youtube Kompas TV)

Seorang Penerjemah Turis Cina Dirawat di RSUP RD Kandau Manado

Sebelumnya diberitakan terdapat seorang penerjemah yang bekerja di salah satu maskapai penerbangan diduga terjangkit virus Corona.

Penerjemah turis Cina tersebut kini dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) RD Kandou Manado.

Pasien langsung mendapatkan penanganan utama dan ditempatkan di ruang isolasi RSUP RD Kandau.

Terduga atau pasien mengaku memiliki riwayat kunjungan ke Wuhan, Cina pekan lalu dalam rangka perjalanan wisata.

Hal ini telah dikonfirmasi oleh Direktur Utama Rumah Sakit RD Kandou Manado, Jimmy Panelewen, Minggu (26/1/2020).

"Ini pasiennya memang pernah berkunjung di Wuhan. Selaku enterpreteur dari pesawat Lion yang membawa turis dari Wuhan ke Indonesia," kata Jimmy, dilansir KompasTV.

Pihak rumah sakit telah melakukan pemeriksaan yang meliputi pengambilan sampel darah, sampel cairan tenggorokan, dan cairan hidung.

Adapun sampel tersebut akan dilakukan penelitian di Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Jakarta.

Jimmy menerangkan lebih lanjut, bahwa pasien terduga terjangkit virus Corona tersebut tidak turun dari pesawat saat melakukan penerbangan.

Tetapi diketahui pesawat tersebut jelas mengangkut turis dari Wuhan.

Oleh karenanya diduga kuat antara pasien yang berprofesi sebagai penerjemah tersebut dan turis terjalin kontak fisik.

"Tetapi jelas mengangkut turis dan tentu ada kontak-kontak fisik ya. Maksud saya mungkin menolong, menuntun turis, kemudian naik pesawat," ungkap Jimmy.

Kini pasien dirawat di ruang isolasi karena dikhawatirkan membawa virus mematikan Corona yang telah memakan ribuan korban diseluruh dunia.

Masih dalam KompasTV, diketahui dua hari yang lalu pasien menderita panas hingga suhu badan mencapai 38 derajat celcius.

Dalam profesinya, pasien sempat ditugaskan menuju Denpasar, Bali sebelum akhirnya tinggal di sebuah hotel di Manado.

Kemudian, sang pasien mengalami demam dan khawatir akan penyakit yang sedang ramai dibicarakan publik.

Kemudian melaporkan diri ke manajer hotel dan selanjutnya pihak hotel menghubungi Dinas Kesehatan dan tim rumah sakit Kandou.

Tak butuh waktu lama, tim RSUP RD Kandou Manado akhirnya menjemput pasien di hotel tersebut dengan segala perlengkapan yang telah sesuai dengan SOP yang ada.

Hal ini dilakukan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Virus Corona Jenis Baru (2019-nCov) Belum Ada Obatnya

Diketahui sebelumnya virus Corona jenis baru atau disebut 2019-nCov belum ditemukin vaksin atau obat untuk menghentikan penyebaran virus yang mirip SARS ini.

Virus Corona yang menyebabkan peradangan paru-paru tersebut hingga kini belum jelas diketahui obatnya oleh berbagai dokter di dunia.

Adapun penanganan terhadap korban atau pasien yang terkena virus Corona hanyalah bersifat supportif saja.

Gejala pasien terjangkit virus Corona salah satunya yakni mengalami demam di atas 35 derajat.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Omni Pulomas, Dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc., Sp.PD., dugaan kuat sumber virus Corona mematikan layaknya virus SARS yang pernah mendunia pada tahun 2002 silam adalah berasal dari kelelawar dan ular.

Dua hewan tersebut diduga kuat menjadi penyebab adanya virus Corona di antara hewan-hewan lainnya.

Walau demikian, hingga sekarang masih belum diketahui pasti kebenaran atas dugaan tersebut sebab masih dalam penelitian oleh ilmuwan.

Dr. Dirga mengatakan saat ini terdapat dua negara yang sedang mengembangkan vaksin untuk mengatasi virus Corona mematikan ini.

Dua negara tersebut yakni Amerika Serikat (AS) dan Cina.

"Sudah ada upaya dari beberapa peneliti di China dan Amerika untuk mengembangkan vaksin yang baru ini. Tapi secepat-cepatnya tersedia itu paling cepat 1 tahun. Karena buat vaksin itu susah," kata Dr Dirga, dilansir Tribunnews.com, Minggu (26/1/2020).

(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan