Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

EKSKLUSIF: Mahasiswa Ini Ungkap Banyak Berita Tidak Benar Soal Virus Corona di Media Sosial

Eros bercerita banyak soal kondisi di Wuhan dan beberapa berita tidak benar soal Wuhan dan China yang beredar di Indonesia

Penulis: Gita Irawan
Kolase TribunnewsWiki/Tribunnews.com/EPA-Efe/STR
Eros mahasiswa Indonesia kuliah di Wuhan 

Untuk makanan nanti disediakan pihak kampus, ada masker, dan ada jam tertentu yang mereka dicek suhu tubuhnya. Jadi mereka sangat diperhatikan dengan baik oleh pihak kampus. Mereka juga dipantau terus oleh pihak KBRI. Kalau awal-awal dipantau terus setiap saat, tapi kalau sekarang-sekarang hanya setiap hari.

Seperti apa cara KBRI membantu mereka?

Di Wuhan ada banyak kampus. Di setiap kampus yang banyak mahasiswa Indonesia, mereka buat Perhimpunan Perkumpulan Mahasiswa Indonesia, ranting per kampus.

Dari yang ranting per kampus itu, kita punya yang per kota Wuhan. Jadi kita koordinasinya berjenjang. Yang per ranting itu tanya ke mahasiswanya, lalu mereka kasih kabar ke yang sekota Wuhan, lalu dikirim lagi ke KBRI. Jadi setiap saat kita mengabarkan terus kondisi mahasiswa kita di sana.

Sejak kembali ke Tanah Air, bagaimana Anda menjalin komunikasi dengan teman-teman di Wuhan? Seberapa intensif?

Masih, sangat intens. Apalagi kalau di China kita tidak ada WhatsApp. Kita pakai WeChat. Jadi kita semua aktif di grup WeChat, entah itu guru, teman-teman sesama mahasiswa Indonesia, atau teman-teman sesama mahasiswa internasional. Kita semua sharing data dan berbagi informasi di sana.

Dari komunikasi itu apa info terbaru? Kemarin sempat ada kabar logistik menipis, apa itu benar?

Itu memang bisa dibilang benar karena kita hanya mengandalkan makanan dari kampus. Sebenarnya kalau kita mau ke toko, bisa, tapi toko yang jual makanan itu hanya buka disaat-saat tertentu, tidak setiap saat. Dan tidak semua makanan pokok yang kita butuhkan itu ada. Misalnya beras, sayur, kebanyakan mungkin hanya menjual camilan.

Kondisi di sana bisa dibilang agak mencekam karena kota sepi, tidak boleh ada yang lewat, transportasi publik dibekukan. Kereta dan bus itu tidak ada. Jadi seperti kota mati dan sering ada ambulans yang lalu-lalang. Mungkin itu untuk membawa orang uang sudah kena virusnya. Jadi memang seram, sih.

Teman-teman mahasiswa WNI di sana artinya tidak boleh ada yang keluar beraktivitas dan hanya fokus di asrama?

Di kamar dan ada imbauan untuk tidak berkumpul.

Sebenarnya ada berapa banyak mahasiswa WNI di sana?

Jadi begini, yang jadi pandemik itu kan sebenarnya di kota Wuhan. Wuhan itu ibukota provinsi. Provinsinya itu Hubei. Pusat penyebarannya di kota Wuhan, tapi menyebar ke seluruh provinsi.

Jadi yang pertama diisolasi itu kota Wuhan. Setelah itu kota-kota di sekitarnya. Guangshui, Huanggang, Jiangling, dan lain-lain. Setelah itu baru, kalau tidak salah satu provinsi diisolasi.

Jadi di Kota Wuhan ada sekira 11 juta penduduk, di porvinsi Hubei itu ada 60 juta orang. Jadi 60 juta orang itu tidak boleh keluar dari sana. Kalau mahasiswanya sendiri di kota Wuhan ada 102, untuk seprovinsi Hubei itu ada 244.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved