Virus Corona
Temuan Terbaru 3 WNI dari Wuhan Lolos Karantina, Pemerintah Pusat Akui Tak Tahu Sebelumnya
Sepekan sebelum evakuasi WNI dari Wuhan, ada 3 mahasiswa asal Konawe Utara, Sulawesi Tenggara telah kembali dari Kota Wuhan tanpa melalui karantina.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Sepekan sebelum evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, ada tiga mahasiswa asal Konawe Utara, Sulawesi Tenggara telah kembali dari Kota Wuhan tanpa melalui karantina dan observasi.
Terkait hal itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Dany Amrul Ichdan mengakui, pemerintah pusat belum mendapatkan informasi sebelumnya.
Hal tersebut diungkapkan dalam acara Sapa Indonesia Malam yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Selasa (4/2/2020).
"Kami baru dapat informasi sekarang," kata Dany.
Aiman selaku pembaca acara menegaskan, hal ini tentu menjadi perhatian.
Mendegar kabar tersebut, Dany mengatakan akan segera melakukan koordinasi dengan Dirjen Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P).
"Dan sebaiknya memang, saya juga akan berkooridasi dengan Dirjen P2P Departemen Kesehatan untuk mengeksplor kasus ini," terang Dany.
"Karena bagaimana pun standar WHO tentu harus diadakan pemeriksaan-pemeriksaan yang intensif," tambahnya.
Sehingga, menurut Dany dengan temuan ini, Departemen Kesehatan melalui Dirjen P2P akan melakukan tindakan-tindakan medis.
"Sehingga nanti Departemen Kesehatan melalui Dirjen P2P yang sudah ditunjuk Menteri Kesehatan."
"Untuk melakukan koordinasi dan tindakan-tindakan medis yang diperlukan untuk follow up ke depannya," ungkapnya.
3 WNI dari Wuhan Lolos Karantina dan Observasi, Aiman Pertanyakan Masa Inkubasi Virus Corona
Sepekan sebelum evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, ada tiga mahasiswa asal Konawe Utara, Sulawesi Tenggara telah kembali dari Kota Wuhan tanpa melalui karantina dan observasi.
Terkait hal itu, Bupati Konawe Utara Ruksamin memberikan penjelasannya.
Ruksamin membenarkan bahwa ada tiga warganya yang baru pulang dari Wuhan.
Hal tersebut diungkapkan dalam acara Sapa Indonesia Malam yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Selasa (4/2/2020).
Tiga mahasiswa tersebut menuntut ilmu di Hubei University.
Diketahui Hubei merupakan Provinsi yang terdapat di Kota Wuhan.
Ruksamin mengatakan, ketiga mahasiswa tersebut berhasil keluar dari Wuhan tepat sebelum kota tersebut ditutup dan diisolasi.

"Pada tanggal 26 Januari kereta terakhir mereka sempat naik kereta keluar dari Wuhan ke Xiangyang," kata Ruksamin.
Dari Xiangyang mereka kemudian ke Xiamen, dari situ ia terbang ke Jakarta.
Ketiga mahasiswa tersebut tiba di Jakarata pada 28 Januari 2020.
"Dari Jakarta diberikan pemeriksaan suhu tubuh," kata Ruksamin.
Mendengar hal itu, Aiman selaku pembawa acara lantas memberikan tanggapannya.
Menurutnya, pemeriksaan suhu badan itu memang dilakukan di semua bandara, terutama pesawat yang dari China.
"Tapi kan itu hanya pada saat itu, ketika ada demam maka akan kemudian di sortir untuk kemudian diperiksa tapi kalau tidak ada demam maka akan lolos," terang Ruksamin.
Aiman kemudian mempertanyakan, jika dari China 26 Januari 2020, maka sampai hari ini 3 Februari 2020, masih masa inkubasi dari virus corona.
"Pertanyaannya masa inkubasi dari virus corona kan 14 hari."
"Kalau 26 dari Tiongkok berarti belum 14 hari sampai hari ini dan tidak melakukan observasi sama sekali."
"Artinya tidak sesuai dengan standar WHO untuk kasus ini," kata Aiman.
Ruksamin menuturkan, yang terpenting bagi ketiga mahasiswa tersebut saat ini mereka bisa keluar dari Kota Wuhan dan pulang ke Indonesia.
"Menurut anak-anak kami yang tiba, yang penting mereka sudah keluar dari sana."
"Alhamdulillah masih baik-baik juga samapi hari ini," kata Ruksamin.
Ia mengatakan, hingga kini terus melakukan komunikasi dengan ketiga mahasiswa tersebut.
Namun, pihaknya belum bertemu secara langsung dengan ketiganya.
Aiman kemudian menanyakan soal rencana Ruksamin untuk menghubungi pihak rumah sakit terkait dengan tindakan medis dari ketiga mahasiswa tersebut.
"Ada rencana khusus mungkin, menghubungi pihak rumah sakit untuk kemudian dilakukan observasi."
"Tentu kita tidak harapkan, mudah-mudahan tidak terkait apapun."
"Tapi kan ketika ada bibit, ada masa inkubasi yang belum selesai mungkin saja bisa menularkan," kata Aiman.
Ruksamin lantas mengungkapkan, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan rumah sakit yang ada di Sulawesi Tenggara.
"Memang saya rencanakan untuk berkoordinasi dengan Rumah Sakit Bahtera Mas yang berada di Sulawesi Tenggara," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)