Virus Corona
2 WNI Positif Virus Corona, Lebih dari 50 Warga Depok Terindikasi, 39 Warga DKI dalam Pengawasan
Sebanyak 2 orang WNI dinyatakan positif virus corona, lebih dari 50 warga Depok terindikasi dan 39 warga DKI dalam pengawasan.
Penulis:
Miftah Salis
Editor:
Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM- Dua orang warga Depok dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Selain itu, ada lebih dari 50 warga Depok yang terindikasi setelah berinteraksi langsung dengan pasien.
Sebanyak 39 warga DKI Jakarta juga dalam pengawasan.
Korban virus corona dilaporkan terus mengalami peningkatan.
Mengutip dari thewuhanvirus.com, hingga Senin (2/3/2020) pukul 16.30 WIB, virus corona telah mewabah di 69 negara.
Terbaru, pemerintah Indonesia yang sebelumnya tak melaporkan adanya kasus akhirnya mengumumkan dua temuan baru.
Presiden Jokowi didampingi Menteri Kesehatan Terawan mengumumkan bahwa dua WNI telah terjangkit virus corona.
Baca: Wabah Virus Corona, Komisi V DPR Minta Pembatasan Penerbangan Keluar Negeri dan Masuk Indonesia
Baca: Kronologi WNI yang Tertular Virus Corona dari Teman Dekatnya WNA Jepang
Baca: Membersihkan Ponsel Lebih Efektif Cegah Virus Corona daripada Pakai Masker, Begini Cara yang Benar
Mereka adalah seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya berusia 31 tahun.
"Orang jepang ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu siapa ditelusuri dan ketemu."
"Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang. Ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun."
"Cek tim kita ternyata posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa Ibu ini dan putrinya positif corona," katanya, di Istana Kepresidenan, Jakarta, mengutip dari Kompas.com.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebut bahwa dua WNI yang positif virus corona tinggal di wilayah Depok.
"Daerah Depok," ujar Terawan ditemui awak media pada Senin (2/3/2020).

Dua warga Depok tersebut kini tengah dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.
Terkait hal tersebut, Wali Kota Depok Mohammad Idris turut membenarkan.
Idris menyebut, dua orang yang positif terinfeksi virus corona tinggal di sebuah perumahan di Sukmajaya, Depok.
Sebelum menjalani perawatan di RSPI, mereka sempat dirawat di RS Mitra Kelaurga Depok.
Idris menambahkan, lebih dari 50 orang terindikasi virus corona setelah berinteraksi langsung dengan korban.
"Yang positif corona ada dua orang, yang terindikasi diatas 50 orang. Yang diatas 50 orang ini yang kontak langsung dengan korban," ujar Idris di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Senin (3/3/2020), dikutip Tribunnews dari Tribun Jakarta.
Puluhan orang yang terindikasi tersebut termasuk perawat yang bertugas di RS Mitra Keluarga Depok.
Saat ini, menurut Idris, para perawat telah diistirahatkan dari pekerjaannya untuk sementara waktu.
Idris menyebut, pihaknya kini tengah mendata orang-orang yang terindikasi tersebut.
Sementara itu, sebanyak 136 warga DKI Jakarta kini tengah dalam pemantauan terkait virus corona.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta kini telah melacak jejak interaksi orang-orang etrsebut.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, Dinkes DKI telah melakukan penyelidikan epidemiologi.
Setiap orang dipantau susunan pattern interaksinya berupa kegiatan apa, di mana, kapan, dan dengan siapa berinteraksi.
Hal tersebut dilakukan guna meminimalisir penyebaran virus corona.
Baca: Jokowi Umumkan 2 Warga Indonesia Positif Corona, IHSG Anjlok 1,02 Persen, 6 Sektor Alami Penurunan
Baca: Dua Kasus Baru Virus Corona di Singapura Miliki Riwayat Perjalanan dari Indonesia
Baca: 2 Warga Depok Positif Corona: Ayu Ting Ting Khawatir, Nikita Mirzani Tolak Salami Penggemar
"Pattern itu sudah ada untuk seluruh kasus yang dipantau, jadi 136 (orang) itu seluruh pattern-nya ada. Ini semua dilakukan dalam rangka bisa meminimalisir potensi penularan dari Covid-19," kata Anies, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/3/2020), dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Selain itu, ada 39 orang yang masuk kategori pengawasan.
Mereka telah menjalani pemeriksaan laboratorium dengan hasil 28 negatif.
11 orang lain saat ini masih dirawat di RSPI Sulianti Saroso, RSPAD Gatot Soebroto, dan RS Persahabatan.
Masih mengutip dari sumber yang sama, orang-orang yang berada dalam pemantauan yakni mereka yang mengalami gejala ringan dan pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit.
Orang-orang tersebut diisolasi di rumah atau pun rs non-rujukan.
Sementara itu, orang yang berad dalam kategori pengawasan yakni mereka yang memiliki gejala lebih berat serta pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit.
Mereka harus dirawat di RS rujukan.
(Tribunnews.com/Miftah, Tribun Jakarta/Dwi Putra Kesuma, Kompas.com/Nursita Sari, Ihsanudin)