Virus Corona
Soal 2 Warga Depok Positif Corona, Menkominfo Minta Masyarakat Cerdas Konsumsi Konten di Medsos
Tercatat, disinformasi untuk virus corona sampai dengan kemarin itu ada 142 isu konten hoaks.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate meminta kepada maysrakat luas untuk cerdas merima informasi dari media sosial terkait virus corona (Covid-19).
Diberitakan sebelumnya, dua warga domisili Depok dinyatakan positif terjangkit virus corona.
"Disinformasi untuk virus corona sampai dengan kemarin itu ada 142 isu konten hoaks," kata Menkominfo Johnny di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2020).
Baca: Menko PMK Ungkap Kemungkinan Perbanyak Rumah Sakit Rujukan Suspect Virus Corona
Baca: Waspadai Virus Corona, Nikita Mirzani Menolak Bersalaman denan Orang Lain
Baca: Rempah-rempah yang Diyakini Bisa Cegah Penularan Virus Vorona Menurut Profesor dari Unair
Konten hoaks terkait corona tersebut, dikatakan Johnny, merugikan semua pihak tanpa terkecuali.
"Kita sebagai pribadi baik produser atau yang memproduksi hoaks, maupun yg mengedarkan dan menyebarkan hoaks, merugikan keluarga kita masing-masing merugikan masyarakat kita dan merugikan bangsa dan negara kita, tidak da gunanya ya," lanjutnya.
Dirinya mengingatkan bahwa siapa pun yang menyebarkan konten hoaks soal corona, maka melanggar UU ITE dan bakal dihukum penjara.
Sebab, virus corona bukan lagi masalah epidemik wilayah, melainkan virus secara global. Setiap negara, dikatakan Johnny, bertanggung jawab untuk batas negaranga masing-masing, termasuk Indonesia.
Baca: Siapa yang Rentan Tertular Virus Corona?
"Karenanya, jika da lagi yang masih memproduksi dan mengedarkan hoaks, ya kami akan mengambil tindakan bersama sama law enforcement kita," pungkasnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo mengumumkan secara resmi adanya dua orang warga negara Indonesia (WNI) positif terjangkit virus corona (COVID-19).
Presiden menyebut, dua orang tersebut sempat melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.