Virus Corona
Pemerintah Indonesia Hanya Andalkan Health Alert Card Untuk Antisipasi Imported Case Virus Corona
Achmad Yurianto mengatakan pihaknya menggunakan health alert card untuk mengantisipasi pasien virus corona dari luar negeri.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Wabah Virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan pihaknya menggunakan health alert card untuk mengantisipasi pasien virus corona dari luar negeri.
Pernyataan Achmad Yurianto tersebut merespon banyaknya kasus virus corona di Indonesia berasal dari luar negeri (imported case).
Dari 34 kasus positif virus corona di Indonesia, 20 di antaranya merupakan imported case atau tertular saat berada di luar negeri dan baru terdeteksi di Indonesia.
Baca: Pasien Positif Corona di Indonesia Bertambah 7 Orang, Achmad Yurianto: Seluruhnya Imported Case
"Dia merasa dari luar negeri dan berasal dari daerah yang infeksinya cukup tinggi dan dia menerima health alert card maka ketika dia mulai merasakan tidak enak (badan) dia mendatangi beberapa rumah sakit dan kemudian menunjukkan kartu itu. Ini lah yang menjadi upaya deteksi kita," ujar Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Menurutnya thermal scan yang dipasang di bandara tidak bisa mendeteksi langsung orang yang terinfeksi virus corona.
Thermal scan hanya memantau suhu tubuh di pintu kedatangan bandara.
Baca: Virus Corona Tak Ganggu Agenda Garuda Select di Inggris
Sementara mereka yang terinfeksi belum menunjukkan gejala terinfeksi virus seperti demam dan lainnya.
"Kondisi penyakit yang kalau kita lihat sebagian besar adalah ringan sedang maka dia masuk dalam kondisi tidak panas terlalu tinggi dan tidak akan terdetect oleh thermal scan. Ini semuanya terdetect dengan health alert card," katanya.
Selain itu, meskipun banyak kasus positif corona di Indonesia merupakan imported case, pemerintah belum punya rencana menutup akses masuk ke Indonesia atau menambah negara yang dibatasi kunjungannya ke Indoensia.
Baca: Satu Pasien Virus Corona Belum Mau Pulang Meskipun Sudah Dinyatakan Sembuh, Ini Alasannya
"Belum, daftar negaranya masih seperti yang disampaikan oleh Kemenlu," katanya.
Dikutip dari Kompas.Com Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno-Hatta, Anas Ma'ruf, mengungkapkan, HAC merupakan kartu yang berfungsi sebagai media penyuluhan (komunikasi, informasi, dan edukasi) bagi pelaku perjalanan atau kru pesawat.
"HAC sebagai media penyuluhan bagi pelaku perjalanan atau kru pesawat, karena di dalam kartu ada penjelasan tentang penyakit Covid-19 yang dapat dibaca," ujar Anas saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/3/2020).
Menurut dia, HAC juga berfungsi sebagai bukti bahwa calon penumpang sudah dilakukan screening di bandara.
"Dengan adanya HAC dapat menjadi tindakan kewaspadaan diri karena berisi riwayat perjalanan, kewaspadaan bagi petugas kesehatan, dan bentuk komunikasi kewaspadaan pintu masuk negara dan wilayah," ujar dia.