Virus Corona
Pemerintah Indonesia Hanya Andalkan Health Alert Card Untuk Antisipasi Imported Case Virus Corona
Achmad Yurianto mengatakan pihaknya menggunakan health alert card untuk mengantisipasi pasien virus corona dari luar negeri.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Adi Suhendi
- Pasien 30: Laki-laki 84 tahun, tampak sakit sedang. Imported case.
- Pasien 31: Perempuan usia 48 tahun, tampak sakit ringan sedang, imported case.
- Pasien 32: Laki-laki 45 tahun, kondisi sakit ringan sedang, imported case.
- Pasien 33: Laki-laki 29 tahun tampak sakit ringan sedang, imported case.
- Pasien 34: Laki-laki 42 tahun, tampak sakit ringan sedang, imported case.
Sementara itu, pada Rabu dini hari, satu pasien corona dinyatakan meninggal.
Dikutip dari Kompas.com, pasien 25 yang meninggal merupakan warga negara asing (WNA) berusia 53 tahun.
"Tadi malam pukul 02.00 WIB lewat sedikit, pasien identitas nomor 25 meninggal dunia," kata Yuri, Rabu.
Baca: Akibat Virus Corona, Harga Tiket Pesawat ke Korea Selatan Turun Drastis Jadi Rp 149 Ribuan
Baca: Pulang dari Jerman, Jenderal Militer Polandia Positif Virus Corona
Lebih lanjut, Yuri menerangkan, pasien 25 sudah dalam kondisi sakit berat saat masuk ke rumah sakit.
Ia mengidap penyakit diabetes, hipertensi, dan paru obstruksi menahun, sebelum dinyatakan positif Covid-19.
"Pasien ini memang masuk ke rumah sakit sudah dalam keadaan sakit berat karena memang ada faktor penyakit yang mendahuluinya," ungkap Yuri.
"Sekarang sedang dalam proses untuk mengirimkan kembali jenazah ke negaranya dan selama perawatan didampingi oleh suaminya," imbuhnya.
Dari total 34 kasus virus corona, dua diantaranya sudah dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang.
Yuri mengungkapkan, pasien 06 dan pasien 14 sudah dinyatakan sembuh.
"Sudah sembuh," kata Yuri, Rabu, mengutip Kompas.com.