Virus Corona
Fadli Zon Sebut Pemerintah Kurang Transparan soal Corona
Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon menyebut, dirinya sudah mengimbau pemerintah untuk menyiapkan mitigasi virus corona di Indonesia.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon menyebut, dirinya sudah mengimbau pemerintah untuk menyiapkan mitigasi virus corona di Indonesia.
Fadli mengatakan, mitigasi tersebut untuk mencegah adanya penyebaran virus corona di Indonesia yang awalnya muncul di Wuhan, China, pada Januari 2020 lalu.
"Saya termasuk yang awal mengatakan pada bulan Januari, perlu ada protokol mitigasi bencana Virus Corona."
"Ada statement saya waktu itu dan perlu disiapkan, bukan berarti panik tapi menyiapkan karena sudah diprediksi ini akan jadi sebuah pandemi," ujar Fadli Zon, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (12/3/2020).
Baca: Waspada, Kenali Gejala Umum Seseorang Mengarah pada Infeksi Virus Corona
Baca: Ridwan Kamil: Pohon Kina Sembuhkan 100 Pasien Corona di Amerika & China
Ia kemudian menyebut, pemerintah Indonesia kurang transparan soal adanya virus corona di Indonesia.
"Menurut saya selain dianggap informasi yang kurang transparan, dunia internasional sudah nyatakan, walaupun kita nyatakan tidak ada case di Indonesia."
"Arab Saudi yang dekat dengan kita saja menutup umrah dan mungkin haji, mudah-mudahan enggak sampai di sana."
"Itu menunjukkan bahwa tidak percaya, WHO mengatakan tidak percaya dengan apa yang terjadi di Indonesia," jelasnya.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga disebut kurang melakukan persiapan menangani virus corona.
"Ya menurut saya karena persiapan kurang," kata Fadli Zon.
Pemerintah Tak Ingin Buat Masyarakat Panik
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto menyampaikan, pemerintah Indonesia tidak melakukan pemeriksaan acak seperti negara lain dalam mendeteksi virus corona.
Sebab, pemerintah tak ingin membuat masyarakat menjadi gaduh dan panik.
"Sekali lagi kita tidak ingin kemudian membuat gaduh, semua orang diperiksa, ini bukan sesuatu yang mudah," ujar Yuri, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis.
Menurutnya, pemeriksaan acak tersebut akan membuat masyarakat tak nyaman.
"Mengambil spesimen itu adalah mengambil usap lidi pada dinding belakang hidung dan dinding belakang mulut."
"Ini bukan suatu tindakan yang nyaman untuk siapapun, karena seperti catton bat yang begitu panjang kita masukkan ke hidungnya terus sampai habis, kemudian juga dimulutnya sampai habis."
"Ini bukan sesuatu yang nyaman, oleh karena itu kita harus berhati-hati, ini ada indikasi yang harus kita lakukan," jelas Yuri.
Baca: JK soal WHO Nyatakan Virus Corona Pandemik Global: Karena Musuh Ini Tak Kelihatan
Baca: Kabar Baik, Ridwan Kamil Klaim Obat Tangkal Corona Ada di Jabar
Selain itu, pertimbangan lainnya yakni pemerintah harus cermat jika ingin memeriksa masyarakat.
"Bukan masalah ketidaknyamanan, tetapi juga harus cermat untuk memeriksa."
"Kalau tanpa indikasi, untuk apa kita periksa?
"Penyakit menular ini basisnya adalah komunitas bukan pada hasil pemeriksaan itu saja," ungkap Yuri.
Saran dari Ahli untuk Cegah Tertular Virus Corona
Mengutip Kompas.com, para ahli meminta melakukan hal-hal berikut demi mencegah penularan virus corona, seperti dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC):
1. Cuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik setiap kali baru bersin dan batuk.
2. Hindari juga kerumunan orang, terutama di ruang-ruang tertutup.
Risiko untuk ikut terinfeksi meningkat drastis ketika ada salah satu orang di kerumunan yang terinfeksi Covid-19.
3. Bersihkan rumah secara menyeluruh menggunakan disinfektan, khususnya area-area yang sering disentuh seperti meja, gagang pintu, saklar lampu,toilet, keran dan ponsel untuk membunuh kuman yang mungkin hinggap.
4. Hindari perjalanan yang tidak diperlukan, termasuk pesawat dan terkhusus kapal cruise.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Shierine Wangsa)