Selasa, 26 Agustus 2025

Virus Corona

Dua Balita yang Terjangkit Corona adalah Hasil Tracking dari Kasus-kasus Sebelumnya

Terdapat dua orang balita yang terinfeksi positif virus Corona. Yurianto menduga, kedua pasien balita ini merupakan hasil tracking kasus sebelumnya.

Editor: Dewi Agustina
Tangkap Layar akun YouTube KompasTV
Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengumumkan adanya penambahan kasus baru dari kasus positif Virus Corona di Indonesia, Rabu, 11 Maret 2020 sore. 

"Yang ditagih kita akan bicarakan yang mana yang dimaksud mereka (pihak Singapura). Kalau yang tidak punya izin tinggal pasti harus bayar, kita belum tahu. Kalau mereka punya biaya sendirinya tentu mereka harus bayar," kata Ma'ruf.

Seperti diketahui, Singapura mulai memungut biaya bagi para pasien warga asing yang ingin melakukan perawatan terkait virus corona di negara tersebut.

Melansir Reuters, hal tersebut disampaikan usai Singapura melaporkan kasus impor baru yang melibatkan orang-orang yang datang usai melakukan perjalanan dari Indonesia.

Baca: 20 Orang dari 2.016 Penderita Demam berdarah di Jatim Meninggal, Khofifah Tegaskan Belum KLB

Baca: Kasus ABG di Tasik Dibunuh Ayahnya, Pelaku Dijerat Pasal Berlapis & Ancaman Maksimal Hukuman Mati

Langkah-langkah baru Singapura ini diumumkan pada Senin malam dan mulai berlaku pada 7 Maret 2020 saat pihak berwenang mengumumkan adanya dua pelancong Indonesia yang menunjukkan gejala saat baru saja tiba di Singapura.

Kedua pasien tersebut melaporkan telah mengalami gejala virus corona saat di Indonesia sebelum tiba di Singapura. Salah satu pasien sebelumnya sempat mencari perawatan di rumah sakit Jakarta.

Sementara kasus yang lain yakni seorang warga Singapura yang mengunjungi saudara perempuannya di Indonesia yang kemudian menderita pneumonia.

Kementerian Kesehatan tidak menyebut apakah sikap baru tentang pembayaran ini untuk perawatan terkait dengan kasus-kasus tertentu.

"Mengingat meningkatnya jumlah infeksi COVID-19 secara global, dan peningkatan yang diharapkan dalam jumlah kasus yang dikonfirmasi di Singapura, kita perlu memprioritaskan sumber daya di rumah sakit umum kami," kata kementerian kesehatan Singapura dalam sebuah pernyataan.

Sembuh

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto menyebut, pasien kasus 2, warga Depok, Jawa Barat, sudah dinyatakan negatif virus corona (Covid-19).

Namun, Yurianto menambahkan, pasien 2 harus dilakukan pemeriksaan satu kali lagi untuk benar-benar dinyatakan sembuh Covid-19.

"Pasien nomor 1 dan nomor 3 sudah dua kali diperiksa, hasilnya negatif. Artinya nomor 1 dan 3 sudah diizinkan pulang. Tapi mereka tidak akan pulang dulu, karena nomor 02 baru sekali negatif," kata Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

Yurianto menambahkan, jika pemeriksaan terhadap pasien 02 dilakukan dan hasilnya negatif maka sudah diizinkan untuk pulang. Sehingga, pasien 1, 2 dan 3 bisa segera pulang.

"Insya Allah besok negatif (pasien kasus 02), sehingga tiga-tiganya, 01, 02, dan 03, besok akan bisa pulang," ucap Yurianto.

Ia pun meminta pasien 1, 2 dan 3 untuk melakukan isolasi sendiri (self isolated) dan self monitoring selama sepekan ke depan.

"Teknisnya menunggu hari kepulangan yang nomor 02. Mereka ingin pulang bareng, nggak pulang sendirian," jelasnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan wabah Covid-19 sebagai pandemi global, Rabu (11/3/2020) malam. Pandemi adalah label bagi penyakit yang telah menyebar luas ke seluruh dunia.

Wabah virus corona yang dimulai dari Wuhan, China, kian meluas ke seluruh dunia.

Saat ini total 134.812 orang terinfeksi tersebar di 128 negara, termasuk ratusan penumpang kapal pesiar Diamond Princess.

Baca: 7 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Lakukan Karantina Diri Sendiri

Baca: WHO Minta Jokowi Deklarasikan Darurat Nasional Virus Corona

Sedikitnya 4.984 pasien yang terinfeksi Covid-19 telah meninggal di seluruh dunia.

Sementara itu, total pasien yang dinyatakan sembuh pun terus meningkat.

Menurut data worldmeter pada Jumat (13/3/2020) pagi, ada 70.395 pasien yang sembuh.

Sejak Kamis (13/3/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya menyatakan penyebaran virus corona yang meluas sebagai pandemi global.

"Virus corona telah menjadi pandemi. Kami telah membunyikan alarm dengan keras dan jelas," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu (11/3/2020) dilansir dari New York Times.

"Dalam dua minggu terakhir jumlah kasus di luar China telah meningkat tiga belas kali lipat dan jumlah negara yang terkena dampak meningkat tiga kali lipat," kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesusus dalam konferensi pers di kantor pusat WHO di Jenewa.

Tedros mengatakan, beberapa negara telah mampu menekan dan mengendalikan wabah. Namun, dia juga marah pada beberapa pemimpin negara yang gagal bertindak cepat untuk menahan penyebaran.

"Kami sangat prihatin dengan tingkat penyebaran dan keparahan yang mengkhawatirkan, dan juga pencegahan yang lamban. Padahal kami telah 'membunyikan alarm' yang keras dan jelas," ujar Tedros sebelum menyatakan Covid-19 sebagai pandemi. (Tribun Network/fik/yud/den, Tribun Solo, Kompas.com)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan