Virus Corona
Pertimbangan Anies Liburkan Sekolah 2 Minggu untuk Cegah Corona
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk menutup sekolah selama dua minggu. Ini pertimbangan Anies Baswedan.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memutuskan untuk menutup sekolah selama dua minggu.
Hal ini dilakukan demi menekan risiko penularan dan perkembangan covid-19 atau virus corona.
Pertimbangan Anies untuk mengambil keputusan meliburkan sekolah merujuk dari pengalaman berbagai tempat.
Anies menyebut anak-anak memang tidak banyak terjangkit covid-19.
Namun, dari pembahasan pertemuan yang diselenggarakannya menyebut anak-anak bisa menjadi penjembatan untuk menularkan covid-19 dari orang dewasa satu ke orang dewasa lain.
Baca: Kritik Kebijakan Presiden Jokowi Atasi Corona, Ernest Prakasa Justru Puji Langkah Anies Baswedan
Baca: Alasan Anies Baswedan Menutup Kegiatan Belajar di Sekolah Selama Dua Pekan
"Data menunjukkan, anak-anak tidak banyak terjangkit covid-19, namun mereka adalah carrier penular dari orang dewasa ke orang dewasa lain," ungkap Anies dalam konferensi pers, Sabtu (14/3/2020) dilansir Facebook Pemprov DKI Jakarta.
Anies menyebut kegiatan belajar mengajar memerlukan peran orang dewasa.
"Mulai dari pengajar, antar jemput, dan lain sebagainya," ungkap Anies.
Anies menyebut sebelumnya Pemprov DKI menggelar pertemuan dengan berbagai unsur, terutama pihak dari unsur medis.
"Hasil diskusi pembahasan, kita sampai pada kesimpulan Pemprov DKI Jakarta memutuskan menutup semua sekolah di lingkungan DKI Jakartadan akan melakukan belajar mengajar melalui metode daring," ujar Anies.
Baca: BREAKING NEWS Anies Baswedan Liburkan Sekolah Selama 2 Minggu Akibat Wabah Virus Corona
Baca: Cegah Penyebaran Corona, Anies: Tiadakan Kegiatan Tak Penting
Penutupan sekolah akan dilakukan dua minggu mulai Senin (16/3/2020).
"Dan akan mengevaluasi di akhir pekan kedua," ungkapnya.
Anies menyebut peserta didik di Jakarta berjumlah 1,5 juta anak.
"Sedangkan untuk kelas 3 SMA dan SMK yang akan melangsungkan ujian terdapat 124 ribu," ujarnya.
Sementara itu, dengan keputusan ini jajaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyiapkan materi belajar jarak jauh.