Virus Corona
Fraksi PPP Minta Gaji Anggota DPR Dipotong untuk Anggaran Penanganan Corona
Soal besaran gaji yang dipotong, PPP menyerahkan sepenuhnya kepada pimpinan DPR.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Choirul Arifin
“Dahulukan rakyat, karena mereka yang benar membutuhkan,” kata Ibas dalam keterangan persnya, Senin (23/3/2020) malam.
Ia menyebut, penolakan tersebut juga hasil pertimbangan rasa kemanusiaan, di saat banyak gugurnya tenaga medis yang merawat para pasien COVID-19.
“Intinya negara harus perhatikan keadilan untuk semua warga termasuk akses mendapatkan kepastian, perlindungan dan distribusi alat-alat kesehatan,” ucapnya.
Baca: Bill Gates: Virus Corona Patogen yang Muncul Sekali dalam Satu Abad
Meski menolak, Ibas mengapresiasi, protokol corona yang dilakukan Setjen DPR selama ini. Namun, rencana pemeriksaan anggota dewan saat ini tidak tepat.
"Terpenting selamatkan rakyat. Itu perjuangan Demokrat,” ujar Ibas.
Baca: Rupiah Makin Ambles di Pasar Valas, Ketua MPR: Jangan Pesimis, Negara Lain Juga Mengalami
Diketahui, seluruh anggota DPR dan keluarganya akan menjalani rapid test virus corona atau covid-19, pada akhir pekan ini.
"Alatnya kemungkinan datang pada besok, sehingga diperkirakan rapid test anggota DPR akan dilakukan sekitar hari Kamis atau mulai Jumat ini," ujar Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar kepada wartawan, Jakarta, Senin (23/3/2020).
Menurutnya, tes corona akan dilakukan di aula sekitar rumah dinas anggota DPR yang berada di Kalibata dan Ulujami, Jakarta.
Indra menyebut, tes corona bukan hanya anggota DPR sebanyak 575 orang saja, tetapi termasuk keluarga maupun pekerja yang tugas di rumah dinas anggota dewan.
"Anggota dewan 575, kalau di kali empat (bersama keluarganya), sudah di atas dua ribuan orang dengan pembantu dan sopirnya," tuturnya.
Korban Terus Bertambah
Sejauh ini jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) bertambah 65 orang, Senin (23/3/2020), sehingga total kasus menjadi 579 orang positif Covid-19 di Indonesia.
"Ada penambahan kasus sebanyak 65. Jadi Totalnya menjadi 579 orang," ujar Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto.
Ia juga menyebut ada tambahan satu kasus pasien meninggal akibat virus corona pada Senin (23/3/2020).
Dengan begitu kini terdapat 49 orang meninggal akibat infeksi virus corona.