Lebaran 2020
Jokowi Bilang, Mudik Itu Beda dengan Pulang Kampung. . .
"Kalau itu bukan mudik, itu namanya pulang kampung. Mereka bekerja di Jabodetabek, di sini sudah tidak ada pekerjaan lagi," kata Jokowi.
Penulis:
Dodi Esvandi
Editor:
Choirul Arifin
Pernyataan Ivan disampaikan melalui akun Facebooknya. Dia menyebut kamus sudah mati ketika politikus mendefinisikan sendiri sebuah arti kata.
"Kamus sudah mati ketika politikus mendefinisikan sendiri arti kata; ketika para pendengung sibuk mencari pembenaran; ketika para pengikut membeo mengiakan; ketika kepentingan mengalahkan kebenaran; dan ketika aku tidak sanggup berteriak," kata Ivan Lanin dalam statusnya, Rabu (22/4/2020).

Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) Imam Prasodjo menyebut bahwa Jokowi melalui pernyataannya itu terlihat ingin membedakan antara dua konsep.
"Konsep pulang kampung sebab bukan karena Lebaran atau itu return migration biasa. Tetapi, jika sebab ingin kumpul-kumpul di Hari Raya Idul Fitri dengan keluarga itu return migration sebab Lebaran dan disebut mudik," ujar Imam.
Kemungkinan kedua, lanjut Imam, yang ingin disasar oleh Presiden Jokowi adalah masyarakat yang punya pilihan untuk tidak mudik tetapi tetap ingin ke kampung karena ingin bertemu keluarga.
Sementara itu, kata Imam, ada juga masyarakat yang harus pulang kampung karena sudah tidak memiliki pekerjaan di kota dan tidak bisa menanggung biaya hidup di kota.
Baca: Bela Pernyataan Jokowi, KIP: Mudik Berkaitan dengan Lebaran, Pulang Kampung ya Selamanya
"Mereka ini ingin kembali ke kampung karena ketika di desa mungkin bisa hidup menumpang mertua atau orangtua. Sehingga memang harus pulang ke kampung, " kata dia.

Namun demikian, Imam menekankan bahwa baik mereka yang punya pilihan untuk tidak mudik, maupun mereka yang ingin kembali ke kampung halaman sama-sama punya risiko menularkan Covid-19.
Baca: Ada Larangan Mudik, KAI Hentikan Perjalanan KA Jarak Jauh Mulai 24 April 2020
"Ya sama dampaknya kalau soal Covid-19. Tetapi punya konsekuensi yang berbeda, " lanjut dia.
Imam juga mengkhawatirkan ada potensi gesekan antara masyarakat dengan aparat keamanan saat perbedaan istilah ini diterapkan di lapangan.
Baca: Intip Serunya Suasana Ramadan di Kediaman Zee Zee Shahab
Utamanya, saat masyarakat yang ingin mudik diperiksa di check point dan diminta untuk kembali ke Ibu Kota, kemudian mengungkapkan sejumlah argumen. Sehingga Imam menyarankan semuanya dilarang ke kampung.
Terlebih jika tujuan kebijakan pemerintah adalah untuk mencegah persebaran Covid-19 supaya tidak semakin meluas.
Baca: Cerita Krisnawati, Driver Ojol Cantik yang Trauma Diusili Customer Pria
"Apapun alasannya dilarang. Tetapi untuk masyarakat yang tidak punya pilihan, harus diberi solusi oleh pemerintah. Perlu dipikirkan seperti apa support pemerintah selama mereka berada di Ibu Kota," ujar dia.

Hal senada dikatakan pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah. Ia mengatakan, pernyataan Jokowi tersebut dapat dimanfaatkan para pemudik untuk mengelabui petugas.
Baca: Si Cantik Ika Dewi, Nekat Jadi Relawan Pengemudi Mobil Jenazah Covid-19 Tanpa Izin Orang Tua
"Kalau pulang kampung dibolehkan sedangkan mudik enggak boleh, nanti alasannya berubah pulang kampung. 'Saya pulang kampung, bukan mudik'," kata Trubus.