Senin, 25 Agustus 2025

Mudik Lebaran 2020

Jokowi Sebut Mudik Berbeda dengan Pulang Kampung, Ini Kata Sosiolog

Sosiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Bagong Suyanto memberikan tanggapannya soal istilah mudik dan pulang kampung.

Editor: bunga pradipta p
WARTAKOTA/Nur Ichsan
Ratusan calon penumpang memadati areal Terminal Poris, Kota Tangerang, yang mayoritas di dominasi penumpang menuju sejumlah kota di pulau Jawa, Kamis (23/4/2020). Mereka nekat mudik di hari terakhir sebelum pemberlakuan larangan mudik, karena takut akan sanksi yang diberlakukan. Mereka mengaku sudah tak.punya lagi penghasilan sejak diberlakukannya PSBB sehingga memilih pulang kampung untuk berkumpul dengan keluarganya. 

TRIBUNNEWS.COM - Sosiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Bagong Suyanto memberikan tanggapannya soal istilah mudik dan pulang kampung.

Istilah mudik dan pulang kampung tengah ramai menjadi perbincangan publik.

Hal tersebut bermula saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, istilah mudik berbeda dengan pulang kampung.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi kepada Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa Trans7, Rabu (22/4/2020).

Perbincangan mudik dan pulang kampung disinggung dalam wawancara Najwa Shihab dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka Selasa (21/4/2020).
Perbincangan mudik dan pulang kampung disinggung dalam wawancara Najwa Shihab dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka Selasa (21/4/2020). (Channel YouTube Najwa Shihab)

Terkait dengan hal itu, Sosiolog Unair Bagong Suyanto memberikan komentarnya.

Bagong mengatakan, secara terminologi mudik memang khas melekat pada tradisi peringatan Hari Raya Idul Fitri.

"Jadi mudik memang menjadi rangkaian kegiatan yang ada kaitannya dengan perayaan lebaran," ujar Bagong melalui sambungan telepon kepada Tribunnews.com, Kamis (23/4/2020).

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unair tersebut menyebut, pulang kampung bisa dilakukan orang setiap saat.

"Yang dilarang pemerintah kan mudiknya, mudik yang berkaitan dengan Hari Raya Idul Fitri," ujar Bagong.

Baca: Ada Larangan Mudik, Bandara Soekarno-Hatta Hentikan Penerbangan Komersial hingga 1 Juni 2020

Baca: Jokowi Sebut Mudik dan Pulang Kampung Hal Beda, Iwan Fals: Presiden Kesrimpet Kali

Meski kedua istilah tersebut berbeda, namun menurut Bagong, dalam kondisi pandemi seperti ini, baik mudik maupun pulang kampung sebetulnya tidak diharapkan untuk dilakukan masyarakat.

"Karena ini ada kaitannya dengan mobilitas sosial yang dikhawatirkan memicu penyebaran Covid-19 semakin meluas."

"Saya kira nggak penting ya mau istilahnya pulang kampung atau mudik."

"Yang penting dua-duanya itu diharapkan tidak dilakukan karena berisiko."

"Ini kan pemerintah maunya memotong rantai penularan Covid-19," paparnya.

Baca: Sejuta Orang Sudah Pulang ke Daerah Sebelum Dilarang, Jokowi Sebut Itu Pulang Kampung Bukan Mudik

Tanggapan Dosen Sastra Indonesia Soal Istilah Mudik dan Pulang Kampung

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan