Kamis, 11 September 2025

Kisah di Balik Kesuksesan Letda Ajeng Jadi Pilot Pesawat Tempur Pertama di Indonesia

Dalam wisuda itu untuk pertama kalinya TNI AU memiliki pilot pesawat tempur atau fighter perempuan.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
Via Kompas.com
Perempuan pertama dilantik sebagai penerbang pesawat tempur TNI AU di Indonesia, Letda Pnb Ajeng Tresna Dwi Wijayanti.(DOKUMENTASI TNI AU) 

"Saya hanya menjalani dengan serius dan menikmati semua tahapan latihan terbang hingga akhir. Para instruktur menyemangati saya agar bisa menjadi fighter dan sekarang hal tersebut terwujud," kata Ajeng pada wawancara jarak jauh yang dilakukan Kasubdispenum Dispenau Kolonel Sus M Yuris.

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengaku bangga
dengan keberhasilan Letda Pnb AjengTresna Dwi Wijayanti menjadi penerbang tempur perempuan pertama di TNI AU.

"Sesungguhnya saya menginginkan hal ini dan para senior sudah lama menantikan ini," kata Marsekal Yuyu. 

Sebagai KSAU, Yuyu mengaku sama sekali tidak melakukan intervensi untuk
menjadikan Ajeng lulus dari Sekbang.

Mantan Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) I itu menyebutkan, penjurusan di Sekbang dilaksanakan berdasarkan hasil prestasi seseorang.

”Saya biarkan apa adanya sesuai peraturan dan ketentuan pendidikan di Sekbang. Dan pada akhirnya dari Sekbang memutuskan satu orang untuk bisa diteruskan ke jurusan (penerbang) tersebut," jelasnya.

Ajeng dinilainya memiliki prestasi yang baik selama menempuh pendidikannya.

Bahkan, di berbagai kelas kemampuan yang diikuti peserta didik, Ajeng bisa menduduki posisi pertama dari seluruh angkatannya.

Seperti melakukan latihan manuver yang mendukung jurusan tempur, seperti aerobatik, formasi dan lainnya juga di atas rata-rata. 

"Ini artinya Letda Pnb Ajeng memiliki kemampuan sebagai penerbang tempur," kata
Yuyu.

Selain itu, ia mengungkapkan Letda Ajeng memiliki prestasi yang baik selama
menempuh pendidikannya.

Bahkan, di berbagai kelas kemampuan yang diikuti peserta didik, Letda Ajeng bisa menduduki posisi pertama dari seluruh angkatannya.

"Demikian  juga kesamaptaannya, attitude, kepribadiannya dan sebagainya semua termasuk psikologi. Dan Letda Ajeng dari keseluruhan ranking ke-6 dan kemudian yang bersangkutan sangat berminat untuk masuk ke penerbang tempur, didukung dengan psikologi tadi. Sehingga tak ada salahnya yang bersangkutan dimasukkan ke jurusan penerbang tempur," kata Yuyu.

"Barangkali ada yang bertanya bagaimana seorang penerbang tempur dari wanita, yang mohon maaf memiliki beberapa keterbatasan. Tetapi perlu diketahui negara lain sudah lebih dulu mereka memiliki penerbang tempur perempuan, sehingga tak ada salahnya selain kita menghormati kesetaraaan gender, kita memberikan kesempatan kepada wanita jadi penerbang TNI AU kita," ujarnya.

Yuyu pun berharap dengan melihat perjalanan pendidikannya di Sekbang, Ajeng bisa
menunjukkan kemampuannya sebagai penerbang tempur TNI AU dalam menjaga langit Indonesia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan