Seputar Polri
Iptu Abu Bakar, Polisi di Bima yang Bangun Pesantren dari Gaji Sendiri Selama 22 Tahun
Selama 22 tahun, Iptu Abu Bakar sisihkan gajinya demi membangun pesantren untuk warga Bima. Kini, puluhan santri belajar gratis di sana.
TRIBUNNEWS.COM - Kisah inspiratif datang dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Seorang perwira polisi di Polres Bima, Iptu H. Abu Bakar membuktikan bahwa pengabdian pada masyarakat tak selalu harus lewat seragam dinas.
Selama 22 tahun, ia menyisihkan sebagian gajinya demi mewujudkan impiannya, yaitu membangun Pondok Pesantren Al Azis untuk warga di daerahnya.
Ponpes Al Azis berdiri kokoh di RT 01 RW O1, Lingkungan Manggemaci, Kelurahan Manggemaci, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Lembaga pendidikan berbasis keagamaan itu mulai dibangun sejak 1 September 2020 dan kini sudah menampung sekitar 60 santi dan santriwati.
“Semua ini kami lakukan dengan perjuangan, hingga akhirnya Ponpes bisa berdiri dan beroperasi,” ujar Iptu Abu Bakar.
Perwira asal Desa Lewintana, Kecamatan Soromandi ini mengaku sudah mulai menyisihkan gaji sejak tahun 2000. Setiap bulan, ia menyimpan sebagian pendapatannya sekitar Rp650 ribu untuk pembangunan masjid dan pesantren.
“Niatnya memang untuk beramal dan menunjukkan bahwa polisi juga bisa memberi manfaat lewat jalan keagamaan,” tambah Iptu Abu Bakar.
Baca juga: Iptu Jodie Kairupan, Polisi Humanis dan Berintegritas yang Harumkan Nama Polres Tomohon
Pembangunan Ponpes Al Azis juga sempat mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Bima pada 2022 sebesar Rp160 juta. Namun, untuk biaya operasional sehari-hari, pesantren tetap berjalan secara swadaya bersama para pengurus dan warga sekitar.
Meski memiliki tanggung jawab besar di pesantren, Iptu Abu Bakar tidak melupakan tugas utamanya sebagai anggota Seksi Pengawas (Siwas) Polres Bima Kabupaten.
“Saya tetap menjalankan tugas sebagai polisi. Pagi sampai siang di kantor, sore dan malam di Ponpes,” ujar Iptu Abu Bakar.
Ponpes Al Azis juga memiliki berbagai program pendidikan dan pembinaan karakter bagi para santri. Mulai dari tahfidz Al-Qur’an, pembinaan budi pekerti, pengajian untuk usia dini hingga remaja, hingga ekstrakulikuler seperti sepak bola, pencak silat, dan kegiatan upacara nasional.
“Sebagian pengajarnya kami datangkan dari Pulau Jawa agar kualitas pendidikan lebih beragam,” kata Dodi Arifianto, salah satu pengurus Ponpes Al Azis.
Kini, Ponpes Al Azis tak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga simbol dedikasi dan ketulusan seorang polisi yang ingin membangun generasi berakhlak di tanah kelahirannya.
“Hubungan polisi dan masyarakat harus dibangun dengan hal-hal positif. Itu yang terus saya coba lakukan,” tutup Iptu Abu Bakar.
Baca juga: Program Seribu Per Hari Iptu Andi Rampewali, Langkah Kecil Bermakna Besar bagi Masyarakat
Seputar Polri
| Personel Polairud Polda Gorontalo Bantu Warga Budidaya Tanaman Nilam di Tolinggula | 
|---|
| Polsek Trumon Timur Fasilitasi Penjualan dan Pengangkutan Hasil Panen Jagung Petani ke Bulog | 
|---|
| Wujud Kepedulian Polri: Brimob Polda Sumut Antar Jemput Anak SD di Tapanuli Selatan | 
|---|
| Polres Asmat Salurkan Bantuan untuk Pengembangan Usaha Kios Masyarakat | 
|---|
| Polsek Tayu Gencarkan Cooling System, Cegah Pelajar Terlibat Aksi Unjuk Rasa | 
|---|
							
							
							
			
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.