Senin, 1 September 2025

Virus Corona

Kata Luhut, TKA China di Konawe Hanya Sedikit, Kurang dari 8 Persen

Kemenaker melihat ada potensi PHK yang sangat besar andai perusahaan tak mampu beroperasi lagi.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Meko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan diperiksa suhu tubuhnya sebelum rapat dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020). Pemeriksaan kondisi suhu tubuh bagi tamu maupun pejabat tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Istana Kepresidenan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang kini bekerja di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) secara persentase jauh lebih sedikit dibandingkan pekerja lokal.

"Terkait TKA China, sebenarnya jumlah mereka seperti di Konawe hanya kurang lebih 8 persen dari para pekerja yang ada. Saat ini jumlah TKA juga makin berkurang dengan adanya Politeknik di Morowali,” katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (20/5/2020).

Dalam pertemuan virtual Luhut hari ini dengan beberapa rektor dari universitas segala penjuru nusantara, dia mendapat usulan agar pemerintah lebih banyak melakukan sosialisasi terkait Covid-19, PSBB, dan TKA China kepada masyarakat.

Tujuannya agar masyarakat lebih paham akan isu-isu yang bergulir saat ini.

Luhut mengatakan, pemerintah memiliki aturan untuk negara-negara yang mau berinvestasi di Indonesia, seperti ramah lingkungan, mendidik tenaga kerja lokal, transfer teknologi, dan memberikan nilai tambah bagi Indonesia dalam mengolah sumber daya mineral.

“Indonesia saat ini menjadi tujuan investasi nomor empat di dunia dan fokus kita ke green economy untuk mengurangi risiko perubahan iklim," ujarnya.

Pada pemberitaan sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengungkapkan, pemberian izin untuk mendatangkan 500 TKA asal Negeri Tirai Bambu tersebut atas berbagai pertimbangan.

Salah satu alasannya ungkap Dirjen Binapenta dan PKK Kemenaker Aris Wahyudi, yakni agar para pekerja lokal terhindar dari pemutusan hubungan kerja (PHK).

Kemenaker melihat ada potensi PHK yang sangat besar andai perusahaan tak mampu beroperasi lagi.

Adapun kedua perusahaan yang akan mempekerjakan 500 TKA China itu yakni yakni PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Obsidian Stainless Steel di Sulawesi Tenggara.

Rencananya TKA ini akan didatangkan pada rentang bulan Juni atau Juli 2020.

KTP Warga China

Sementara itu, Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara menduga ada keterlibatan oknum pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Kendari dalam pembuatan KTP palsu untuk seorang warga negara (WN) China.

Hal itu menyusul beredarnya KTP atas nama WN China.

Untuk menelusuri dugaan tersebut, tiga pegawai Disdukcapil Kendari diperiksa.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan