Selasa, 7 Oktober 2025

Pro Kontra RUU HIP

Sekjen PDIP: Jangan Sampai Konflik di Timur Tengah Terjadi di Indonesia

Sekjen PDIP menuturkan harus dipahami bahwa Pancasila sebagai ideologi negara telah terbukti efektif menyatukan, memberikan arah.

Tribunnews/Herudin
Ratusan kader PDI Perjuangan melakukan demonstrasi di depan kantor Polisi Resort (Polres) Metro Jakarta Timur, Kamis (25/6/2020). Aksi tersebut sebagai respon dari pembakaran bendera PDI Perjuangan yang dilakukan sejumlah peserta demonstrasi penolakan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan DPR Rabu (24/6/2020) kemarin. Tribunnews/Herudin 

"Pertama, bahwa kami akan menjadi pembela agama, bangsa, dan negara."

"Bahwa kami siap siaga dan menyiapkan diri untuk jihad qital mempertahankan akidah Islam dan melawan kaum Komunis di bawah komando ulama."

"Bahwa kami siap siaga dan menyiapkan diri untuk menjaga para ulama dari serangan kaum Komunis," seru para peserta aksi saat membacakan ikrar, Minggu (5/7/2020).

Para peserta juga siap siaga dan menyiapkan diri untuk menghadapi gerombolan Trisila dan Ekasila yang akan menggantikan Pancasila.

"Serta bahwa kami siap siaga dan menyiapkan diri dari serangan operasi intelijen hitam prokomunis," seru para peserta.

Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis menegaskan kembali, RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) harus dibatalkan oleh DPR.

Menurutnya, RUU HIP berbahaya bagi masa depan Bangsa Indonesia.

"Beberapa waktu lalu kita datang ke DPR menyampaikan harapan supaya RUU HIP dibatalkan."

"Dihentikan, dan tidak pernah dibahas lagi," kata Sobri dalam apel siaga ganyang komunis di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/7/2020).

Jika tak dibatalkan, Sobri mengatakan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) akan turun ke jalan dalam jumlah yang lebih besar dari aksi sebelumnya.

"Untuk membela negara saat ini, maaf kata, tidak ada kata mundur saudara-saudara."

"Kita akan bangga menjadi pejuang negara seperti orang tua kita dukung mengganyang komunis."

"Maka kita juga bangga mengganyang komunis," ujar Sobri

Sobri lebih lanjut mengatakan pihaknya menuntut agar inisiator RUU HIP ditangkap dan diproses hukum.

"Kalau ada lembaga yang ingin mengubah Pancasila yang sudah disepakati, agar segera ditindak hukum, bubarkan," pungkasnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved