Pesan Anies Baswedan Dalam Peringatan Hari Anak Nasional
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut memperingati Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli.
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut memperingati Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli.
Dalam acara yang digelar secara virtual, Anies Baswedan menyampaikan pesan kepada masyarakat agar selalu memiliki rasa menganggap setiap anak Indonesia adalah anak sendiri.
Dengan begitu, menurut Anies ketika melihat anak-anak dalam keadaan membahayakan, semua pihak tidak melakukan pembiaran.
Baca: Hari Anak Nasional 2020, Ditjen PAS Pastikan 857 Anak Terima Remisi dan Program Sekolah Mandiri
"Jadi kita harus memiliki perasaan bahwa setiap anak Indonesia adalah anak kita sendiri," kata Anies baswedan dalam acara virtual peringatan Hari Anak Nasional, Kamis (23/7/2020).
"Bagi semuanya, kalau lihat ada anak-anak, jangan anggap anak orang lain, anggap anak sendiri. Kalau lihat anak-anak sedang bermain yang nampaknya berisiko, maka sapa dan tegur. Bukan sekadar berkomentar," katanya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini berharap peringatan Hari Anak Nasional bisa menjadi lonceng pengingat bagi setiap orang tua dan masyarakat, pentingnya sikap tanggung jawab tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Anies menyadari saat ini anak-anak mengalami rasa bosan yang belum pernah dialami sebelumnya.
Baca: Istana: Hari Anak Nasional 2020 Momen Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan Bagi Anak
Anak-anak saat ini harus belajar di rumah selama berbulan-bulan.
Ia menegaskan Pemprov DKI tidak akan membuka sekolah sebelum pandemi Covid-19 dianggap aman.
Untuk itu dirinya berharap peran serta para orang tua bisa mendidik anak-anaknya dengan baik dari rumah.
Para orang tua diminta tidak menghalangi anak untuk belajar hal baru, sepanjang kondisinya aman.
Baca: Pesan Mendikbud Nadiem Makarim di Pembukaan Bobo Creative Week 2020 Tepat Hari Anak Nasional
"Kita juga mengalami kerumitan karena anak-anak yang harus berada di rumah terus, mereka sudah bosan melampaui batas kebosanan yang pernah mereka bayangkan dan saya rasa ini dialami oleh semua anak," kata dia.
"Sering-sering mencoba yang baru. Anak-anak semua, jangan khawatir untuk coba yang baru, coba yang baru," ujarnya.