BPOM Beri Penjelasan soal Klaim Hadi Pranoto: Bukan Obat untuk Covid-19, Mereknya Bio Nuswa
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengklarifikasi terkait klaim Hadi Pranoto yang menyebut herbal miliknya telah mengantongi izin dari BPOM.
Penulis:
Daryono
Editor:
Garudea Prabawati
Keterangan selengkapnya BPOM bisa anda akses di sini: LINK
Hadi Pranoto Jawa Tudingan
Sosok Hadi Pranoto menjadi perbincangan setelah video wawancaranya dengan musisi Anji viral.
Dalam wawancara tersebut, Hadi mengklaim herbal ramuannya terbukti efektif menjadi obat Covid-19.
Terlebih dalam wawacara itu, Anji menyematkan gelar profesor pada Hadi Pranoto.
Baca: Ramuan Hadi Pranoto Ternyata Bukan Terdaftar sebagai Obat, PB IDI : Ada Bedanya Sama Temulawak
Selain sebagai profesor, Anji juga memberi atribusi pada Hadi Pranoto sebagai pakar mikrobiologi.
Berbagai pihakpun memberi respons atas klaim Hadi Pranoto.
Selain meragukan klaim herbal ramuan Hadi Pranoto sebagai obat Covid-19, sejumlah pihak turut mempertanyakan soal latar belakang pendidikan serta metode penelitian yang dipakainya.
Terkait tudingan sejumlah pihak itu, Hadi Pranoto memberi jawaban.
Berikut sejumlah pernyataan dan jawaban Hadi Pranoto yang Tribunnews.com rangkum dari KompasTV, Selasa (4/8/2020):
1. Tegaskan Dirinya Bukan Dokter
Dalam wawancara dengan wartawan, Senin (3/8/2020), Hadi Pranoto menegaskan dirinya bukanlah dokter.
Ia juga menyatakan dirinya tidak ada keterkaitan dengan organisasi profesi dokter, Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
"Kalau masalah IDI, saya memang bukan dokter. Jadi di database-nya IDI pasti saya tidak ada karena saya bukan dokter."
"Dan saya tidak ada keterikatannya saya dengan IDI. Saya adalah tim riset yang melakukan peneletian untuk kepentingan emergency kemanusiaan Covid-19," kata Hadi Pranoto, dikutip dari tayangan YouTube KompasTV.