Rabu, 27 Agustus 2025

Virus Corona

Anies Meniadakan Isolasi Mandiri, Dokter Covid-19: Mencemaskan Sekali, Kami Semua Sudah Berjatuhan

Dokter relawan Covid-19 tidak sependapat dengan rencana Anies yang meniadakan isolasi mandiri dan memindahkannya ke fasilitas pemerintah.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Tiara Shelavie
Channel YouTube Kompas TV
Dokter relawan Covid-19, Debryna Dewi 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengeluarkan kebijakan baru terkait isolasi mandiri pasien Covid-19.

Ia menjelaskan jika pasien yang telah dinyatakan positif Covid-19 tidak lagi diperbolehkan menjalani isolasi mandiri di rumah dan harus menjalani isolasi di tempat yang sudah dipersiapkan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Meskipun, pasien yang dinyatakan positif tersebut termasuk dalam golongan orang tanpa gejala.

Rencana tersebut dianggap mencemaskan bagi para dokter dan relawan Covid-19.

Dokter Relawan Covid-19 Rumah Sakit Pertamina Jakarta, dr. Debryna Dewi mengungkapkan saat ini banyak dokter sudah berjatuhan setelah menjalankan tugasnya selama 6 bulan ini terhitung sejak kasus Covid-19 pertama muncul di Indonesia.

"Cemas sekali karena harus dilihat dulu berapa dokter yang masih di lapangan."

"Yang saya tahu kalau lihat dari kanan kiri, kami semua sudah berjatuhan jadi angkanya yang turun tangan untuk merawat sudah berkurang," ujarnya dilansir YouTube Kompas TV, Jumat (4/9/2020).

Baca: 22 Perusahaan di Kabupaten Bekasi Laporkan Pegawainya Terpapar Corona, Ini Daftarnya

Ia menjelaskan jika kondisi para dokter dan relawan kini sudah kewalahan menangani Covid-19 yang angkanya tak kunjung landai.

"Saya rasa tidak hanya di rumah sakit saya saja tapi dari teman-teman di seluruh Jakarta bahkan diluar Jakarta sudah kewalahan," ungkapnya.

Selama 6 bulan masa pandemi di Indonesia, menurutnya negara ini belum belajar dari kesalahan yang sudah ada.

dr. Debryna Dewi berharap masyarakat Indonesia tetap mematuhi protokol kesehatan selama vaksin belum ditemukan.

"Harusnya kita tahu kalau pandemi ini mengagetkan untuk semua orang. Satu dunia tidak ada yang siap dengan pandemi ini. Tapi perbedaannya adalah kita dapat belajar atau tidak. "

"Saya tidak yakin negara ini belajar dari  bulan ini. Proses belajarnya tidak kelihatan. Saya harapkan untuk beberapa bulan kedepan sampai vaksin ini ketemu kita harus bisa tunjukkan perubahan-perubahan itu. Kita bisa memperbaiki apa yang sudah rusak," tegasnya.

Anies Baswedan
Anies Baswedan (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Selain itu ia juga meminta dukungan dari masyarakat, media dan pemerintah untuk menemani mereka berjuang melawan pandemi ini.

"Indikator angka penambahan kasus harusnya melandai. Tidak hanya dukungan dari masyarakat, pemerintah dan media sesimpel menunjukkan kami tenaga medis tidak sendirian karena ini semua akan meninggalkan bekas. Tenaga medis tidak akan pernah lupa 2020 menghadapi pandemi ini," imbuhnya.

Baca: Kebijakan Anies Kala Kasus Covid-19 di Jakarta Naik: Kritisi Isolasi Mandiri hingga Jam Kerja ASN

Sebelumnya, Anies Baswedan menjelaskan jika rencana meniadakan isolasi mandiri karena dianggap kurang efektif untuk memutus mata rantai Covid-19.

"Kita siapkan regulasinya bahwa isolasi itu dikelola oleh pemerintah sehingga bisa lebih efektif dalam memutus mata rantai," ujarnya dilansir YouTube Warta Kota Production, Selasa (1/9/2020).

Anies mengungkapkan, banyak dari pasien yang menjalani isolasi mandiri tidak efektif dan menyebabkan penyebaran Covid-19.

"Karena tidak semua dari mereka yang terpapar dapat melakukan isolasi dengan baik di rumah masing masing."

"Kalaupun mereka memiliki tempat tinggal yang cukup luas tapi belum tentu kedisiplinan dan pengetahuan protokol kesehatan dimiliki," ungkapnya.

Jika sebelumnya kewajiban isolasi di rumah sakit hanya untuk pasien positf Covid-19 yang tinggal di daerah pemukiman padat, kini kewajiban itu berlaku untuk semua warga DKI Jakarta.

"Selama ini yang dianjurkan untuk melakukan isolasi di fasilitas pemerintah adalah warga yang tinggal di pemukinan padat yang tidak bisa melakukan isolasi secara mandiri."

"Ke depan semua akan diisolasi  difasilitasi milik pemerintah dengan begitu kita akan bisa memutus mata rantai secara efektif," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Mohay)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan