Minggu, 28 September 2025

Hari Pahlawan

Hari Pahlawan Diperingati Setiap 10 November, Berikut Sejarah Singkatnya

Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 ditetapkan sebagai Hari Pahlawan. Berikut sejarah Hari Pahlawan.

Editor: Daryono
Freepik
Peringatan Hari Pahlawan 10 November sebagai pengingat pertempuran Surabaya yang terjadi pada 1945, berikut sejarah Hari Pahlawan. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sejarah singkat Hari Pahlawan yang diperingati tepat pada hari ini, Selasa (10/11/2020).

Peringatan Hari Pahlawan 10 November adalah sebagai pengingat tentang pertempuran Surabaya yang terjadi pada 1945.

Pada saat itu, rakyat Surabaya bersama para pejuang bertempur melawan tentara Inggris.

Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 itu pun ditetapkan sebagai Hari Pahlawan melalui Keppres Nomor 316 tahun 1959 pada 16 Desember 1959.

Keputusan tersebut ditetapkan oleh Presiden Soekarno.

Baca juga: 35 Ucapan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2020, Cocok untuk Update Status di Media Sosial

Baca juga: 4 Tempat Bersejarah di Surabaya yang jadi Saksi Bisu Sejarah Hari Pahlawan 10 November

Berdasarkan buku Bung Tomo, Hidup dan Mati Pengobar Semangat Tempor 10 November karya Abdul Waid pertempuran itu dipicu dengan sejumlah hal.

Peristiwa itu bermula setelah terjadinya kekalahan Jepang, kemudian rakyat dan pejuang Indonesia berupaya keras mendesak para tentara Jepang untuk menyerahkan semua senjatanya kepada Indonesia.

Sejarah Hari Pahlawan

Dikutip dari bone.go.id, setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, situasi Indonesia belum stabil, saat itu Indonesia masih bergejolak terutama antara rakyat dan tentara asing.

Hari Pahlawan 10 November merupakan satu peristiwa penting dalam sejarah negara Republik Indonesia.

Pasalnya, pada 10 November 1945 terjadi pertempuran besar pascakemerdekaan, yang dikenal juga sebagai pertempuran Surabaya.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat yang menetapkan mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia.

Gerakan pengibaran bendera tersebut meluas ke seluruh daerah-daerah, termasuk di Surabaya.

Pada pertengahan September, tentara Inggris mendarat di Jakarta dan mereka berada di Surabaya pada 25 September 1945.

Tentara Inggris tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) datang bersama dengan tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration).

Tugas mereka adalah melucuti tentara Jepang dan memulangkan mereka ke negaranya, membebaskan tawanan perang yang ditahan oleh Jepang, sekaligus mengembalikan Indonesia kepada pemerintahan Belanda sebagai negara jajahan.

Hal ini memicu kemarahan warga Surabaya, mereka menganggap Belanda menghina kemerdekaan Indonesia dan melecehkan bendera Merah Putih.

Mereka protes dengan berkerumun di depan Hotel Yamato dan meminta bendera Belanda diturunkan lalu kibarkan bendera Indonesia.

Pada 27 Oktober 1945, perwakilan Indonesia berunding dengan pihak Belanda dan berakhir meruncing, karena Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan tersebut.

Hingga akhirnya, Ploegman tewas dicekik oleh Sidik di Hotel Yamato dan terjadi kericuhan.

Sejumlah warga ingin masuk ke hotel, tetapi Hariyono dan Koesno Wibowo yang berhasil merobek bagian biru bendera Belanda sehingga bendera menjadi Merah Putih.

Kemudian pada 29 Oktober 1945, pihak Indonesia dan Inggris sepakat menandatangani gencatan senjata.

Namun keesokan harinya, kedua pihak bentrok dan menyebabkan Brigadir Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris, tewas tertembak hingga mobil yang ditumpanginya diledakan oleh milisi.

Melalui Mayor Jenderal Robert Mansergh, pengganti Mallaby, ia mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia bersenjata harus melapor serta meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan.

Tak hanya itu, mereka pun meminta orang Indonesia menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas dengan batas ultimatum pada pukul 06.00, 10 November 1945.

Ultimatum tersebut membuat rakyat Surabaya marah hingga terjadi pertempuran 10 November.

Perang antara kedua kubu berlangsung sekitar tiga minggu.

Tokoh perjuangan yang menggerakkan rakyat Surabaya antara lain Sutomo, K.H. Hasyim Asyari, dan Wahab Hasbullah.

Makna Hari Pahlawan

Kisah perjuangan rakyat Indonesia sebelum dan pascakemerdekaan muncul dalam buku sejarah pelajaran sekolah mulai dari SD hingga SMA.

Kisah tersebut tak hanya menunjukkan sejarah negara, melainkan juga mengajarkan keteladanan kepada anak-anak Indonesia, seperti kejujuran, kegigihan, pantang menyerah, dan melakukan kewajiban dan hak.

Selain itu pula, untuk mengenalkan makna Hari Pahlawan kepada mereka dari kehidupan sehari-hari, seperti mempertahankan kemerdekaan dengan belajar tekun, meraih prestasi di bidang yang diminati, menolong teman yang sedang kesusahan, dan membiasakan untuk mengucapkan terima kasih, maaf, serta tolong kepada orang lain.

Baca juga: 8 Film Perjuangan untuk yang Bisa Kamu Tonton untuk Memperingati Hari Pahlawan 10 November

Baca juga: Selamat Hari Pahlawan! 4 Lagu Wajib Nasional Ini Cocok Dinyanyikan untuk Memperingati 10 November

Tema dan Logo Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2020

Masih dikutip dari bone.go.id, Kementerian Sosial Republik Indonesia telah meluncurkan tema dan logo resmi untuk peringatan Hari Pahlawan 2020.

Tema pada peringatan Hari Pahlawan Tahun 2020 ini adalah "Pahlawanku Sepanjang Masa".

Tema ini sengaja dipilih dengan pertimbangan.

Logo Hari Pahlawan 2020.
Logo Hari Pahlawan 2020. (Tangkap layar Kemsos.go.id)

Jika dulu ‘pahlawan’ indentik dengan perjuangan yang melawan penjajah mengantarkan Indonesia pada kemerdekaan.

Di era masa kini, makna ‘pahlawan’ bisa dipahami dari berbagai pengertian.

Mereka adalah sosok panutan yang dapat membawa perubahan serta memberikan kontribusi positif dalam berbagai sisi, dari segi ekonomi, sosial budaya, seni, politik bahkan pariwisata dengan lingkup lokal hingga internasional.

Di era digital, banyak bermunculan sosok dengan ide, karya, dan kontribusi yang sangat dibutuhkan dan bermanfaat, tidak hanya untuk dirinya sendiri, namun juga untuk masyarakat sekitarnya, lingkup regional, nasional dan bahkan dunia.

Mereka bisa influencer, content creator, olahragawan, pebisnis muda, artis, animator, dan sederet pekerjaan lainnya bermunculan.

“Dulu profesi ini kurang dikenal, berkat adanya sosial media menjadi viral dan dikenal oleh masyarakat luas dan bahkan menjadi suatu gerakan untuk memajukan Indonesia ke arah yang lebih baik. Sebagian masyarakat, memandang mereka sebagai pahlawan."

Sementara dalam logo berbentuk bulat tersebut, tampak seorang pejuang berdasi merah menegakkan bambu runcing dengan Bendera Merah Putih berkibar di ujungnya.

Di bagian atas tertera tema Hari Pahlawan 2020, “Pahlawanku Sepanjang Masa”.

Kemudian, di bawah tertera tahun penyelenggaraan, yakni tahun 2020, tiga bintang di kanan dan kiri.

Logo Hari Pahlawan 2020 dapat diunduh pada tautan berikut --->>> LINK

(Tribunnews.com/Yurika)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan