Virus Corona
Survei Kemenkes dan ITAGI: Penolakan Vaksin Covid-19 Tertinggi di Aceh dan Terendah di Papua
Survei nasional itu berlangsung pada 19-30 September 2020 dengan tujuan untuk memahami pandangan masyarakat.
Senada dengan Oscar Primadi, Ketua ITAGI Prof. DR. Sri Rezeki S Hadinegoro, dr., SpA (K) mengatakan masyarakat Indonesia menerima dengan baik pelaksanaan vaksinasi tersebut. Hal ini dilatarbelakangi oleh keinginan besar untuk segera mengakhiri pandemi virus corona.
“Masyarakat jelas bersedia divaksinasi untuk memutus rantai penularan namun pemerintah harus memastikan agar jumlah vaksin COVID-19 cukup dan aksesnya merata agar cakupan imunisasi yang tinggi dapat tercapai. Hal tersebut sangat penting untuk mencapai kekebalan kelompok,” kata Sri Rezeki.
Perwakilan UNICEF Debora Comini menambahkan, hasil survei ini akan digunakan untuk mengembangkan strategi vaksinasi yang efektif, termasuk pendekatan komunikasi khusus yang memastikan, seluruh masyarakat memiliki akses ke informasi akurat tentang keamanan dan efektivitas vaksin.
“Temuan dari survei ini menggembirakan dan akan membantu kami membangun kebijakan yang tepat untuk vaksinasi Covid-19. Namun vaksin saja tidak akan mengakhiri pandemi,” kata Perwakilan UNICEF Debora Comini.
“Kita juga perlu terus memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik jika ingin keluar dari krisis ini dalam posisi yang lebih kuat dari sebelumnya," sambung dia.
Ia mengatakan, sebagai survei vaksin Covid-19 terbesar di Indonesia, kekayaan dan luasnya hasil dari survei ini sangat berharga.
"Seiring dengan upaya kami untuk mengatasi dampak terburuk pandemi ini bagi masyarakat Indonesia melalui intervensi berbasis bukti,” kata Dr. Paranietharan selaku Representatif WHO untuk Indonesia.