Rabu, 27 Agustus 2025

OTT Menteri KKP

Terungkap Asal Usul Sepeda Specialized S-Work Milik Edhy Prabowo, Dibeli di Hawaii Hingga Disita KPK

Komisi mengungkap sepeda mewah Specialized S-Work milik Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews/Irwan Rismawan
Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango didampingi Deputi Penindakan KPK, Karyoto menunjukkan tersangka beserta barang bukti pada konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2020). KPK resmi menahan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo bersama enam orang lainnya terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam kasus dugaan menerima hadiah atau janji terkait perizinan tambak usaha dan/atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya. Tribunnews/Irwan Rismawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi mengungkap sepeda mewah Specialized S-Work milik Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Plt Juru Bicara Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri mengatakan sepeda tersebut dibeli di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.

Sepeda jenis roadbike Specialized tipe S-Works Roubaix tersebut kini telah disita KPK.

Sepeda itu dipamerkan KPK ketika menggelar konferensi pers penetapan tersangka terhadap Edhy dalam kasus dugaan suap terkait perizinan tambak, usaha, dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020 alias suap ekspor benih lobster pada Rabu (25/11/2020) dini hari.

Baca juga: Menteri KP Ad Interim, Luhut Pandjaitan Puji Edhy Prabowo, Pastikan Tidak Ada Perubahan Program

"(Sepeda) dibeli bersamaan dengan jam dan beberapa tas mewah saat di luar negeri," kata Ali lewat pesan singkat, Jumat (27/11/2020).

Kata Ali, tim penyidik KPK masih terus mendalami sumber uang yang dipakai Edhy untuk membeli barang-barang mewah tersebut.

"Terkait sumber uang akan digali dan dikonfirmasi lebih lanjut," kata dia.

Diketahui KPK menyita sejumlah barang bukti dalam kasus dugaan suap izin ekspor benih lobster atau benur yang menjerat Edhy Prabowo.

Baca juga: Komentari Penangkapan Edhy Prabowo, Luhut: Beliau Orang Baik, Tanggung Jawab dan Itu Kesatria

Barang bukti tersebut berupa ATM BNI, tas LV (Louis Vuitton), tas Hermes, baju Old Navy, jam Rolex, jam Jacob n Co, tas koper Tumi, dan tas koper LV.

Termasuk sebuah sepeda juga turut diamankan.

Sepeda yang diamankan merupakan milik Eddy Prabowo.

Namun, KPK tak menjelaskan jenis sepeda yang dimaksud saat menggelar konferensi pers.

Baca juga: Gerindra Minta Maaf Ke Presiden Jokowi Atas Ditangkapnya Edhy Prabowo

Tribunnews.com pun berusaha mencari tahu merek sepeda tersebut.

Ternyata, sepeda yang telah disita KPK bermerek Specialized tipe S-Works Roubaix, sebagaimana dibenarkan Plt Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri.

Ali mengatakan, sepeda berjenis roadbike ini berbahan karbon.

"Iya, berbahan carbon," kata Ali kepada Tribunnews.com melalui pesan tertulis, Jumat (27/11/2020).

Harga dan Spesifikasi

Berdasarkan penelusuran di situs Specialized.com, S-Works Roubaix dihargai 11.000 dolar AS atau setara Rp 155 juta.

Jika sepeda ini masuk ke Indonesia melalui jalur resmi, tentu harga tersebut akan jauh lebih mahal.

Sebab, ada kewajiban pajak yang harus dipenuhi, belum termasuk biaya pengiriman.

Dengan seatpost Pavé baru, varian Roubaix ini diklaim sebagai produk Specialized paling seimbang hingga saat ini.

Aerodinamikanya pun disebut setara dengan Tarmac, salah satu varian terkenal Specialized lainnya.

Baca juga: Mengintip Harga Sepeda Specialized S-Work Milik Edhy Prabowo yang Kini Disita KPK

Lebih jauh, meskipun mengedepankan performa, produsen yang berbasis di California ini menyebutkan, "the new Roubaix" ini tetap menawarkan kenyamanan.

"Mesin" sepeda ini menggunakan groupset Shimano Dura-Ace Di2 dengan 2x11 percepatan.

Performa itu lalu dipadukan dengan Roval CLX 50 carbon fiber wheels yang mereka sebut sebagai set ban level kompetisi dunia.

Kemudian, seperti yang sudah disebut di atas, Pavé seatpost, dan ban 28mm Turbo Cotton menyempurnakan spesifikasi dari sepeda ini.

Diketahui, KPK sejauh ini baru menetapkan tujuh orang tersangka atas kasus dugaan suap terkait perizinan tambak, usaha, dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020 alias suap ekspor benur lobster.

Ketujuh orang itu yakni, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo (EP); Stafsus Menteri KKP, Safri (SAF); Staf khusus Menteri KKP, Andreau Pribadi Misata (APM).

Kemudian, Pengurus PT ACK, Siswadi (SWD); Staf Istri Menteri KKP, Ainul Faqih (AF); dan Amiril Mukminin (AM).

Mereka adalah tersangka penerima suap.

Sedangkan satu tersangka pemberi suap yakni, Direktur PT DPP, Suharjito (SJT).

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan