Minggu, 10 Agustus 2025

Pengikut Rizieq Shihab Tewas

Muhammadiyah Sayangkan Kehadiran Pangdam Jaya Dalam Konferensi Pers Tewasnya 6 Pengikut Rizieq

PP Muhammadiyah menyayangkan keterlibatan Pangdam Jaya dalam proses penjelasan peristiwa kematian 6 anggota FPI oleh pihak Kepolisian.

Tribunnews/JEPRIMA
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran bersama Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman menunjukan barang bukti saat menggelar rilis kasus dugaan penyerangan anggota polisi oleh pendukung Front Pembela Islam (FPI) di Gedung Direskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2020). Pada rilis tersebut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran Fadil Imran menyebutkan bahwa pada peristiwa penyerangan tersebut polisi terpaksa menembak karena merasa terancam oleh beberapa orang dari kelompok pendukung FPI yang menyebabkan 6 orang dari kelompok FPI meninggal dunia. Tribunnew/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PP Muhammadiyah menyayangkan kehadiran Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dalam konferensi pers tertembaknya enam pengikut pimpinan FPI Rizieq Shihab di Polda Metro Jaya pada Senin (7/12/2020) kemarin.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Trisno Raharjo saat membacakan pernyataan pers PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM dan Kebijakan Publik.

"Menyayangkan keterlibatan Pangdam Jaya dalam proses penjelasan peristiwa kematian
6 anggota FPI oleh pihak Kepolisian," ujar Trisno yang disiarkan channel Youtube Muhammadiyah, Selasa (8/12/2020).

Baca juga: HNW : TPF Independen Insiden Penembakan Enam Laskar FPI untuk Tegakkan Keadilan

Menurut Trisno, kehadiran Dudung menguatkan dugaan keterlibatan TNI dalam penyidikan kasus.

Jika hal ini terjadi, Trisno menilai TNI telah keluar dari tugas dan fungsinya.

"Hal ini menguatkan dugaan TNI turut diperankan dalam penanganan penyidikan tindak kejahatan yang berarti TNI telah keluar dari fungsi dan tugas utama TNI," ucap Trisno.

Baca juga: FPI Sebut Komnas HAM Sudah Kumpulkan Informasi dari Keluarga Korban

Selain itu, Trisno mengatakan Muhammadiyah juga meminta agar masyarakat mendapatkan informasi yang utuh mengenai insiden ini.

Dirinya meminta keterbukaan dari pihak kepolisian dalam penanganan kasus ini.

"Kami berharap masyarakat mendapatkan seluruh informasi sebagai perwujudan hak
keterbukaan informasi terhadap segala proses yang dilakukan pihak kepolisian dalam menangani perkara ini dan tim yang telah bekerja dari Komnas HAM," kata Trisno.

Seperti diketahui, insiden tersebut terjadi pada di Jalan Tol Jakarta - Cikampek KM 50 pada Senin (7/12/2020) dini hari.

Muhammadiyah Harap Insiden Penembakan 6 Pengikut Rizieq Shihab Tak Tutup Isu Korupsi di Masa Pandemi

Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqoddas meminta masyarakat fokus dalam mengawasi kasus korupsi yang terjadi di masa pandemi Covid-19.

Dirinya berharap masyarakat tidak teralihkan dengan insiden penembakan yang menewaskan enam orang pengikut pimpinan FPI Rizieq Shihab.

Meski dirinya mendukung penuntasan kasus ini secara mendalam.

"Hendaknya peristiwa ini perlu diusut secara tuntas terbuka. Tetapi sisi lain, kami memandang bahwa jangan sampai perkara ini kemudian menutup kesadaran kita bersama. Bahwa ada agenda lain yaitu potensi terjadinya kejahatan dalam bentuk lain yaitu kejahatan korupsi," ujar Busyro dalam konferensi pers yang disiarkan channel Youtube Muhammadiyah, Selasa (8/12/2020).

Baca juga: HNW : TPF Independen Insiden Penembakan Enam Laskar FPI untuk Tegakkan Keadilan

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan