Penanganan Covid
Persoalan Covid-19 Jakarta, Mardani: Anies Baswedan Sudah Bekerja Keras
Mardani Ali Sera menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah bekerja keras untuk menyelesaikan persoalan Covid-19 di Ibu Kota.
TRIBUNNEWS.COM - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah bekerja keras untuk menyelesaikan persoalan Covid-19 di Ibu Kota.
Hal itu disampaikan Mardani menyusul pernyataan Ketua DPC Gerindra Jakarta Timur, Ali Lubis yang menyarankan Anies mundur dari Gubernur DKI Jakarta.
"Terkait permintaan kawan Gerindra yang ingin Mas Anies mundur ya sah-sah saja, walaupun Gerindra dan PKS sebagai pengusung harusnya lebih intensif berkomunikasi dengan Mas Anies," ungkap Mardani dikutip dari pemberitaan Kompas TV, Selasa (26/1/2021),
Mardani menyebut menghadapi persoalan Covid-19 tidak bisa dilakukan dengan emosional.
"Kita harus rasional dan scientific dan kita dukung semuanya untuk bisa menyelesaikan urusan Covid-19," ungkapnya.
Baca juga: Perlihatkan Jenazah Pasien Covid-19, Anies: Virus Itu Bukan Fiksi, Bukan Sekadar Angka Statistik
Baca juga: Kader Gerindra Minta Gubernur Anies Mundur, Ini Komentar Wagub DKI
Ia menyebut Anies dan jajaran Pemprov DKI sudah bekerja dengan keras.
"Anies sudah bekerja keras, Wagub sudah bekerja keras, saya yakin seluruh jajaran sudah kerja keras," ungkap Mardani.
Sebelumnya diberitakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta turun dari jabatannya.
Permintaan ini terlontar dari Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Jakarta Timur Ali Lubis.
Alasannya karena Anies Baswedan meminta pemerintah pusat mengambil alih penanganan Covid-19 di Jabodetabek.
"Ini menimbulkan pertanyaan besar apakah Anies menyerah lawan Covid-19? Jika seperti itu maka sebaiknya mundur saja dari jabatan gubernur," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (25/1/2021).
Baca juga: 19 Panti Asuhan di DKI Jakarta Jadi Klaster Penularan Covid-19
Sebagai seorang pimpinan yang dipilih langsung oleh masyarakat, ia pun menyebut, upaya penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemprov DKI seharusnya didukung oleh masyarakat.
Namun, kenyataannya banyak warga Jakarta yang ternyata melanggar protokol kesehatan dan belum disiplin dalam menerapkannya.
"Seharusnya warga Jakarta itu taat dan patuh, tapi sejauh ini malah meningkat warga Jakarta yang terpapar Covid-19," ujarnya.
"Jangan-jangan warga Jakarta sudah tidak mendukung Anies sebagai gubernur," tambahnya menjelaskan.
Adapun sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Gubernur Anies Baswedan tengah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait penanganan Covid-19.
Ia menyebut, Anies Baswedan meminta Presiden Joko Widodo turut campur tangan meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan (faskes) di wilayah daerah penyangga ibu kota.
"Pak gubernur berkoordinasi dengan pemerintah pusat berharap pemerintah pusat bisa mengambil alih, memimpin agar ada peningkatan fasilitas di sekitar Bodetabek," ucapnya, Selasa (19/1/2021).
Baca juga: Proses Pemakaman Jenazah dengan Prosedur Covid-19 di Jakarta Lebih Tinggi Dibanding Kematian Biasa
Ketua DPC Gerindra Jaktim Sudah Ditegur
Sementara itu Ketua Harian Partai Gerindra, Sufi Dasco Ahmad mengungkapkan pernyataan Ketua DPC Gerindra Jaktim adalah pendapat pribadi tak mewakili partai.
"Itu pendapat pribadi, namun substansi harus diperhatikan, karena ini soal Covid-19 yang penting."
"Ketua DPC sendiri sudah diberikan arahan langsung oleh Wakil Ketua Umum, sudah diingatkan secara lisan, Ketua DPC tidak boleh menyatakan pendapat pribadi tanpa koordinasi dengan partai," ungkap Sufi Dasco dikutip dari Kompas TV, Selasa (26/1/2021).
Kasus Kematian akibat Covid-19 di Jakarta Meningkat
Sementara itu Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Suzi Marsitawati mengatakan, saat ini DKI Jakarta menguburkan sekitar 190 jenazah manusia per hari.
Dari 190 jenazah itu, pemakaman yang menggunakan prosedur tetap (protap) Covid-19 jumlahnya lebih banyak.
"Kami memakamkan dengan protokol Covid-19 itu kurang lebih sehari ada 100 jenazah. Sedangkan yang non COVID-19 itu kurang lebih 90 jenazah per hari."
"Jadi ada 190 jenazah yang harus kami makamkan dalam sehari, makanya harus jaga kesehatan," kata Suzi Marsitawati di Balai Kota Jakarta, Senin (25/1/2021), dikutip dari Kompas.com.
Karena angka kematian meningkat, Suzi mengatakan, pihaknya harus menyiapkan lahan baru pemakaman untuk mengantisipasi minimnya lahan makam.
Baca juga: Rumah Sakit di Jabodetabek Mulai Kolaps, Banyak Pasien Corona Tak Bisa Ditampung karena Penuh
Baca juga: Atasi Krisis Makam, DKI Beli 3,3 Hektare Lahan, Mampu Tampung 8800 Jenazah Covid-19
Namun, perluasan lahan membutuhkan waktu dan harus dilakukan secara bertahap.
"Kan tidak mudah dalam sehari memakamkan empat orang. Jadi kami itu menyiapkan, awalnya kami mengakomodir di Tegal Alur (Jakarta Barat) dan Pondok Rangon (Jakarta Timur)."
"Yang sebetulnya itu bukan untuk Covid-19, tapi karena pandemi sehingga kami gunakan untuk mempermudah," ujar Suzi.
Pembukaan makam di Pondok Rangon dan Tegal Alur tersebut, dilakukan Suzi karena saat awal pandemi, masyarakat khawatir terjadi penularan Covid-19 bila jenazah suspect maupun terkonfirmasi dibawa ke rumah.
Untuk itu, setelah jenazah dimandikan langsung dibawa petugas ke pemakaman untuk segera dikebumikan atau dikremasi.
Baca juga: Penggali Makam di TPU Jombang Unjuk Rasa Belum Dibayar, Ternyata Begini Kondisi Pengupahannya
Baca juga: Baru Tiga Hari Dibuka untuk Pemakaman Covid-19, Begini Kondisi TPU Bambu Apus
"Saat itu, pada pandemi pertama, kami menyiapkan makam dalam satu hari sekitar 30-40 lubang."
"Sehingga tidak memungkinkan di TPU lain karena TPU lain nggak ada lagi lahannya," ujar Suzi.
Lahan atau tempat makam saat itu hanya ada di Tegal Alur dan Pondok Rangon yang saat ini sudah penuh.
"Makanya kami sekarang membuka lahan baru seperti Rorotan (Jakarta Utara), Srengseng Sawah (Jakarta Selatan), kemudian Bambu Apus (Jakarta Timur) serta TPU Dukuh (Jakarta Timur)," ujar dia.
Suzi menambahkan, lahan di TPU Dukuh tidak hanya bagi jenazah Covid-19 tetapi juga untuk jenazah lain nonCovid-19 yang membutuhkan pelayanan.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Theresia Felisiani/Inza Maliana) (Kompas.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/mardani-ali-sera11.jpg)