Selasa, 2 September 2025

Gejolak di Partai Demokrat

SBY Buka Suara Menyikapi Gejolak Demokrat, Tri Yulianto: Bentuk Kepanikan dan Kepemimpinan AHY Lemah

Mantan Wasekjen Partai Demokrat, Tri Yulianto, angkat suara terkait polemik kudeta kepemimpinan Partai Demokrat.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Dokumentasi/Partai Demokrat
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam video arahan kepada pimpinan dan kader Partai Demokrat yang dirilis pada Rabu (24/2/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Wasekjen Partai Demokrat, Tri Yulianto, angkat suara terkait polemik kudeta kepemimpinan Partai Demokrat.

Diketahui, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyatakan diri 'turun gunung' untuk mengatasi polemik dalam tubuh partai berlambang bintang mercy tersebut.

Tri Yulianto menilai, 'turun gunung'nya SBY menandakan kepemimpinan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sangat lemah.

"Jadi dengan adanya statement Pak SBY kemarin itu adalah bentuk kepanikan dan bentuk bahwa leadership dari kepemimpinan AHY ini sangat lemah dan diragukan," kata Tri kepada wartawan di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (25/2/2021).

Tri juga mempertanyakan posisi SBY dalam struktur partai berdasarkan AD/ART Demokrat.

Baca juga: Namanya Disebut SBY dalam Isu Kudeta Demokrat, Moeldoko: Saya Diam, Jangan Terus Menekan

Baca juga: Tanggapi Pernyataan SBY, Mantan Wasekjen Demokrat: Yang Mau Jual Partai Ini Siapa?

Menurutnya, posisi Majelis Tinggi tidak memiliki garis komando dalam kepengurusan partai.

"Bahwa organisasi Partai Demokrat yang baru sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga itu fungsi dari Majelis Tinggi ini garisnya terputus-putus, artinya tidak mempunyai garis komando," ucapnya.

"Tapi kenapa kemarin beliau berbicara? kan ada ketua umum. Sangat aneh ketika ada ketua umum tapi yang berbicara di konferensi pers menyikapi persoalan KLB (Kongres Luar Biasa) ini seorang Majelis Tinggi," lanjutnya.

Atas dasar itu, pihaknya bersama sejumlah pendiri dan senior Partai Demokrat mendorong digelarnya KLB.

Menurutnya, melalui KLB akan mengembalikan cita-cita para pendiri menjadikan Demokrat sebagai partai modern dan terbuka.

"Partai ini diciptakan, dibangun keluar dari komitmen awal partai, seperti keluarga dibikin kaya dinasti. Ini yang mau kita akan luruskan supaya Partai Demokrat ke depan semakin besar," katanya.

"Mengapa Partai Demokrat turun terus (perolehan suara di Pemilu)? itu salah satu hukuman masyarakat, masyarakat tidak berkenan dengan partai didominasi oleh keluarga," pungkasnya.

Baca juga: Ali Ngabalin Minta SBY Jangan Produksi Isu yang Tidak Mewakili Rakyat

Baca juga: Politikus Senior Demokrat: SBY Panik dan Berlebihan, Rasanya agak Lebay

SBY Pasang Badan

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyesalkan adanya Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD).

SBY pun menyatakan sumpah setianya kepada partai berlambang bintang mercy tersebut.

Dia menegaskan akan menjadi benteng bagi Partai Demokrat.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan