Gejolak di Partai Demokrat
Michael Wattimena Geram Jhoni Allen Jelek-jelekkan SBY dan Demokrat: Tak Elok Bicara di Depan Umum
Michael Wattimena mengaku geram apa yang dilakukan rekan dan seniornya Jonny Allen Marbun yang dinilai menjelek-jelekkan
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Adi Suhendi
Jhoni melanjutkan, setelah Anas Urbaningrum menjadi tersangka, digelar KLB pertama untuk memilih ketua umum guna melanjutkan sisa kepemimpinan Anas.
Menurut Jhoni, saat itu, SBY menyatakan hanya akan melanjutkan kepemimpinan Anas.
Jhoni mengaku diperintah SBY untuk membujuk Marzuki Alie yang saat itu menjadi Ketua DPR untuk tidak maju menjadi calon ketua umum.
Kemudian di Kongres 2015, Jhoni menuding SBY melakukan rekayasa agar SBY menjadi calon tunggal, hingga akhirnya SBY terpilih sebagai Ketua Umum.
Jhoni menyebut, SBY kembali melakukan rekayasa dalam Kongres di tahun 2020.
"Pembahasan dan penetapan tata tertib acara tidak dilakukan dimana salah satun isinya membatas syarat dan tata cara pencalonan calon ketum. Selain itu tidak ada LPj dari Ketua," ujar Jhoni.
Setelah itu, kata Jhoni, SBY mendesain para ketua DPD agar mendeklarasikan putranya, Agus Harimurti Yudhyono, sebagai calon ketua umum.
"Itulah yang mereka sebut aklamasi. Makanya AHY berada di puncak gunung tetapi tidak pernah mendaki," kata Jhoni.
Menurut Jhoni, Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY saat ini sedang mengalami krisis kepemimpinan.
"Oleh karena itu, AHY selaku ketua umum tidak tahu cara turun gunung sehingga bapaknya, SBY yang saya hormati turun gunung. Inilah yang disebut krisis kepemimpinan," bebernya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dipecat Demokrat, Jhoni Allen Marbun: Demi Tuhan, SBY Tidak Berkeringat, Apalagi Berdarah-darah