Selasa, 9 September 2025

AJI  Catat 25 Dari 34 Jurnalis Perempuan Pernah Alami  Kekerasan Seksual 

AJI juga menyebut marak terjadi kasus teror digital terhadap jurnalis dalam kurun waktu Mei 2020 sampai Mei 2021.

Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews/Herudin
Sejumlah aktivis perempuan membentangkan poster saat melakukan aksi unjuk rasa memperingati Hari Perempuan Internasional di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin (8/3/2021). Hari Perempuan Sedunia diperingati di seluruh dunia setiap tanggal 8 Maret, dalam aksinya mereka menyuarakan kesetaraan gender, perlawanan atas kekerasan seksual terhadap perempuan, dan eksploitasi perempuan. Tribunnews/Herudin 

Erick mengatakan kelompok ormas setempat tidak terima dengan pemberitaan tersebut yang menyebabkan jurnalis tersebut didoxing, biodatanya disebarkan, dan dia juga mengalami ancaman, hingga diteror.

"Sampai sekarang kasus ini belum selesai, kita masih mendampingi untuk proses penyelesaiannya secara mediasi dan secara sengketa persnya juga kita serahkan ke Dewan Pers," kata Erick.

Selain itu, kata dia, doxing juga terjadi terhadap Ketua AJI Lampung pada Juni 2020. 

Ketika itu, kata dia, doxing terjadi saat Ketua AJI  Lampung mendampingi kasus Pers Mahasiswa yang mendapat teror digital ketika menggelar diskusi isu rasisme Papua. 

Tidak hanya kepasa jurnalis, peretasan juga terjadi pada situs media Tempo.co dan Tirto.id pada Agustus 2020.

"Serangan DDos terjadi terhadap dua media yang kerap menyuarakan hak-hak perempuan dan kelompok minoritas yaitu Konde.co dan Magdalene.co," kata Erick.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan