Rabu, 3 September 2025

Seleksi Kepegawaian di KPK

Cerita Giri Suprapdiono Ikuti Tes ASN KPK, Curigai Adanya Kesamaan Para Pegawai yang Tak Lolos

Cerita Giri Suprapdiono mengikuti Tes Wawasan Kebangsaan KPK, ungkap banyak pertanyaan janggal hingga bingung mengapa dinonaktifkan.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Calon pimpinan KPK, Giri Suprapdiono, menjawab pertanyaan saat mengikuti tes wawancara di kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Selasa (25/8/2015). Sebanyak 19 capim KPK mengikuti seleksi tahap akhir oleh Pansel, yang selanjutnya dipilih delapan nama yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus 2015 mendatang. Presiden kemudian menyerahkan delapan nama ini ke Dewan Perwakilan Rakyat. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Meski mendapat pertanyaan yang berbeda, Giri mendapati kesamaan para pegawai yang tidak lolos tes sudah mengabdi selama belasan tahun di KPK.

"Saya lebih menyikapi mengapa yang tidak lulus ini kok mempunyai kesamaan? Kesamaannya, kita sudah lama nunggu di KPK."

"Saya 16 tahun di KPK, ada rekan saya yang 17 tahun, 12 tahun, mengapa harus kami?" ungkap Giri.

Baca juga: Pegawai KPK yang Pernah Periksa Pelanggaran Etik Firli Bahuri Ikut Dibebastugaskan

Sementara, imbas dari ketidaklolosannya, Giri harus rela menyerahkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Direktur Sosialisasi dan Kampanye Anti-Korupsi KPK alias dinonaktifkan.

Menurutnya, keputusan ini sangat berisiko kepada para penyidik yang sedang menangani kasus korupsi.

"Mulai 7 Mei, kami sudah menyerahkan tugas dan tanggung jawab, ini kaget karena baru kita terima dan berarti saya sudah bukan Direktur Sosialisasi dan Kampanye lagi."

"Bagi saya mungkin relatif kurang berisiko, tapi bagi penyidik yang sedang menangani kasus, maka ini membutuhkan proses yang tidak mudah," jelasnya.

Banyak hal yang dirasa Giri sangat janggal atas keputusan untuk menonaktifkan para pegawai KPK yang tak lolos TWK.

Terlebih, dalam SK penonaktifkan yang diterima, tidak dilampirkan hasil dari tes tersebut.

Baca juga: Wadah Pegawai KPK Siapkan Langkah Respons 75 Pegawai Dibebastugaskan Firli Bahuri

"Ini perlu dibuka juga karena SK yang kami dapatkan ini tidak ada lampiran tentang hasil dari asesmen tersebut."

"Harusnya dilampirkan mengapa kami tidak lulus dan lebih penting dari itu sebenarnya mengapa terburu dinonaktifkan dari tugas dan tanggung jawab?"

"Seperti dalam 7 Mei semua harus berhenti, jadi ini mungkin perlu dipertimbangkan oleh pimpinan," tegas Giri.

Novel Baswedan juga Bingung Mengapa Dinonaktifkan

Selain Giri Suprapdiono, penyidik senior KPK Novel Baswedan juga mempertanyakan alasan Ketua KPK Firli Bahuri mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang menonaktifkan dirinya dan 74 pegawai yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Dalam SK tersebut, Novel dan 74 pegawai lainnya harus menyerahkan tugas dan tanggung jawab kepada pimpinan masing-masing.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan