Rabu, 13 Agustus 2025

Halal Bihalal dengan Jajarannya, Wapres Ingatkan Lagi Program-program agar Tidak Mangkrak

Fokus keenam yang juga digarisbawahi oleh Wapres Ma'ruf adalah tentang pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana bersilaturahmi dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Ibu Wury Ma'ruf Amin secara daring dari Wisma Bayurini, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, 13 Mei 2021 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menilai dalam  menyukseskan dan merealisasikan seluruh program kerja dengan baik maka  diperlukan suasana kerja kondusif melalui kerja sama dan sinergi.

Hal tersebut dikatakannya dalam Halal Bihalal virtual Wakil Presiden dengan Pejabat/Pegawai di Lingkungan Sekretariat Wapres serta Perangkat Wapres, Rabu (19/5/2021).

“Saya yakin kunci utama keberhasilan kerja kita ini adalah kekompakan, kerja sama, sinergi, dan kolaborasi. Oleh karena itu, saya mengharapkan agar suasana kerja yang kondusif ini terus kita jaga bersama ke depannya,” katanya 

Lebih lanjut,  Ma'ruf menyampaikan melalui semangat untuk menciptakan suasana kerja kondusif tersebut, ia ingin menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya dengan baik sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

“Dalam 3,5 tahun ke depan saya benar-benar ingin fokus pada penyelesaian tugas-tugas yang menjadi fokus kerja Wakil Presiden. Saya tidak ingin ada yang mangkrak atau yang tidak tuntas. Saya ingin semuanya “netes” atau membuahkan hasil yang nyata dan membawa manfaat serta maslahat bagi rakyat dan umat,” katanya

Baca juga: Presiden Jokowi dan Ibu Negara: Pak Wapres dan Bu Wury Selamat Idul Fitri

Adapun program-program tersebut terbagi manjadi enam fokus.

Pertama, di bidang ekonomi dan keuangan syariah Wapres menargetkan di tahun 2024 telah terbangun ekosisten yang solid bagi pengembangan industri halal, keuangan dan dana sosial syariah, serta tumbuh dan berkembangnya usaha syariah, bisnis syariah.

Kedua, di bidang pengentasan kemiskinan, Indonesia harus dapat menurunkan kemiskinan ekstrim melalui reformasi perlindungan sosial dan reformasi pemberdayaan rumah tangga.

“Prasyarat dalam melaksanakan reformasi tadi adalah tersedianya Data Terpadu Kesejahteraan Sosial berbasis rumah tangga dan Data Terpadu UMKM yang dapat dimutakhirkan dengan secara cepat menggunakan metodologi terbaik,” tambahnya

Ketiga, lanjutnya, di bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), peningkatan produktivitas akan dilaksanakan melalui peningkatan kompetensi individu, pemanfaatan teknologi, dan mendorong lembaga keuangan yang ‘ramah’ UMKM. Keempat, di bidang reformasi birokrasi harus terbangun birokrasi yang efisien dan efektif.

“Birokrasi yang minim struktur tapi kaya fungsi, lentur, responsif, dan akuntabel, serta mampu berkolaborasi lintas lembaga dan memberikan layanan prima kepada masyarakat,” sambungnya

Kelima, tambah Wapres, di bidang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua dan Papua Barat, rencana aksi atau program quick wins yang mampu memberikan manfaat nyata dan memperkuat rasa saling percaya serta persatuan nasional harus tuntas terlaksana.

“Supaya tidak ada salah persepsi, seakan-akan penanganan papua itu lebih pendekatan keamanan, padahal justru kita ingin pendekatannya adalah pendekatan kesejahteraan. Keamanan itu adalah untuk melindungi masyarakat dan juga jalannya pembangunan dari gangguan-gangguan,” urai Ma'ruf.

Fokus keenam yang juga digarisbawahi oleh Wapres Ma'ruf adalah tentang pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan