Rabu, 20 Agustus 2025

Warga Panik Terima SMS Ada Gempa Magnitudo 8,5, Ternyata Ada Sistem yang Error di BMKG

"Sedang ditelusuri di mana errornya, "ujar Kepala Bagian Humas BMKG, Taufan Maulana saat dikonfirmasi, Kamis(27/5/2021).

Editor: Choirul Arifin
Tribun Timur
Ilustrasi gempa 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika(BMKG) sedang melakukan penelusuran terkait adanya pesan singkat atau SMS terkait kabar akan terjadinya gempa bumi dengan kekuatan 8,5 skala richter dan tsunami.

"Sedang ditelusuri di mana errornya, "ujar Kepala Bagian Humas BMKG, Taufan Maulana saat dikonfirmasi, Kamis(27/5/2021).

Dalam pesan singkat tersebut disebutkan gempa besar disertai tsunami akan terjadi pada tanggal 4 Juni 2021 pada pukul 10.14 WIB. Daerah yang akan dilanda gempa besar dan tsunami berdasarkan pesan singkat tersebut adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT.

Taufan menduga munculnya pesan singkat tersebut karena ada gangguan dalam sistem. Karena itu BMKG lanjut Taufan akan berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi.

"Kemungkinan besar terjadi "sistem error" bapak dan ibu sedang kami telusuri dan berkoordinasi dengan kominfo RI," ujar Taufan.

Baca juga: Penjelasan BMKG Soal SMS Blast Perkiraan Gempa Magnitudo 8,5: Ada Kesalahan pada Sistem

Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan pihaknya tidak mengeluarkan peringatan tersebut. Daryono enggan menjelaskan secara rinci kenapa peringatan dini tersebut keluar.

Baca juga: Roy Suryo Kritik BMKG Soal SMS Potensi Gempa Magnitudo 8,5: Seharusnya Tidak Boleh Terjadi

Namun, perlu diketahui bahwa BMKG menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak dalam mengirim peringatan dini kepada masyarakat melalui pesan singkat.

Sistem BMKG lanjut Daryono juga tidak mencatat adanya gempa berkekuatan magnitudo 8,5. Secara resmi, dia juga mengklaim tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami.

Ia juga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik atas beredarnya pesan singkat tersebut.

"Masyarakat diimbau agar tetap tenang karena saat ini hasil monitoring BMKG tidak sedang terjadi gempa M8,5 di wilayah Indonesia," kata Daryono.

Warga sempat dikagetkan dengan adanya pesan singkat tersebut.

"4 Juni ya, ya Allah semoga enggak jadi doa," kata seorang warga di Jakarta, Vivi yang mengaku menerima pesang singkat tersebut.

Bahkan di Denpasar, Bali banyak warga yang sempat ingin melakukan evakuasi setelah menerima pesan singkat tersebut.

Salah satu warga Denpasar, Nyoman Fizal Tri Lazuardi mengaku kaget saat menerima pesan singkat itu.

"Ada upaya untuk menyelamatkan diri, bahkan sempat ingin pergi ke Kintamani atau dataran yang lebih tinggi," kata dia.

Namun, niat tersebut batal dilakukan setelah menerima pesan singkat susulan yang menyatakan peringatan tsunami itu merupakan kesalahan sistem.

"Beruntung ada klarifikasi yang cepat. Itu bisa lega," tuturnya.(Tribun Network/fan/kps/wly)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan