Bursa Capres
Anies dan Ridwan Kamil Disarankan Fokus Bekerja daripada Cari 'Kendaraan' untuk 2024
Karyono mengatakan, bahwa partai-partai besar seperti PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, Demokrat sudah ada figur capres-cawapres.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai, posisi Ridwan Kamil dan Anies Baswedan dalam menentukan partai sangat dilematis.
Menurut Karyono, kedua sosok itu di satu sisi memiliki peluang bagus untuk maju di pilpres.
Tapi di sisi lain belum ada kepastian mereka akan diusung partai politik.
"Dilema tersebut yang mendorong mereka ingin masuk partai. Tetapi, bagi RK dan Anies tidak mudah juga untuk memilih partai yang tepat dan ideal, yang ada korelasinya dengan pemenangan pilpres," kata Karyono saat dihubungi Tribunnews, Kamis (10/6/2021).
Lebih lanjut, Karyono mengatakan, bahwa partai-partai besar seperti PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, Demokrat sudah ada figur capres-cawapres.
Baca juga: Amandemen Terdahulu Kebiri Hak Non-Partisan, Ketua DPD RI: DPD Bisa Ajukan Capres Itu Rasional
Sehingga, tinggal PKS, Nasdem, PAN, PPP yang belum memunculkan kadernya sebagai capres atau cawapresnya.
Meskipun endingnya, pimpinan parpol tak jarang menemui kegagalan menjadi kandidat karena sejumlah faktor, antara lain partai koalisinya tidak memenuhi syarat ambang batas Presidential Threshold.
"Pada akhirnya partai yang pada awalnya mencalonkan pimpinannya malah mendukung kandidat lain yang diusung oleh partai lain," ucap Karyono.
Ia juga mengulas soal pengalaman empirik tersebut perlu menjadi pertimbangan juga bagi Anies dan RK serta seluruh kandidat dalam membuat kalkulasi politik ke depan.
Di sisi lain, masuk ke partai yang tidak tepat justru bisa membuat figur capres terkunci, sulit bergerak dalam menggalang dukungan.
Baca juga: Anies Baswedan Diprediksi Masuk NasDem Jelang 2024, Ini Analisis Pengamat Ujang Komaruddin
"Jadi, menurut saya, jika memperhatikan dinamika politik saat ini, lebih baik Ridwan dan Anies bertahan di luar partai, fokus bekerja sebagai kepala daerah, memperbanyak prestasi, turun langsung untuk menyapa dan membantu masyarakat," kata Karyono.
"Jika elektabilitas tinggi, partai partai justru akan datang melamar," jelasnya.