Virus Corona
28 Kasus Covid-19 Varian Delta India Merebak di Kudus, Ini yang Perlu Diwaspadai Menurut Ahli
28 kasus Covid-19 varian delta dari India sudah merebak di Kudus, Epidemiolog Dicky Budiman beberkan bahayanya.
Penulis:
Inza Maliana
Editor:
Sri Juliati
"Pertama cepat menular, ada yang menyebutkan lebih cepat menular lebih dari 80 persen."
"Padahal varian alpa sudah 50 persen lebih cepat menular dari pada aslinya," kata Dicky.
Kemudian, di kriteria kedua, Dicky mengatakan varian delta bisa membuat pasien yang terinfeksi lebih parah.
Baca juga: Mengapa WHO Sebut Varian B.1.617.2 Sebagai Delta? Ini Penjelasannya
Akibatnya, pasien yang terinfeksi lebih besar kemungkinannya untuk masuk ke rumah sakit.
Dicky menganalogikan, tingkat pasien masuk ke rumah sakit akibat varian delta lebih besar 2,5 kali lipat daripada varian alpa.
Sementara, tingkat pasien masuk ke rumah sakit akibat varian delta lebih besar hingga 4 kali lipat dari virus corona asal Wuhan.
Terakhir, Dicky membeberkan, varian delta ini bisa mensiasati imunitas dalam tubuh manusia.

Bahkan, bagi mereka yang sudah pernah vaksinasi maupun yang belum pernah terkena Covid-19 sama sekali.
Untuk itu, Dicky mengatakan, pemerintah harus segera meningkatkan antisipasi untuk melawan varian delta ini.
Baca juga: India Kerahkan Tentara untuk Menahan Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19
Sebab, menurut Dicky, varian delta ini membutuhkan waktu sekira 5-6 bulan untuk merebak secara luas.
"Artinya kita harus manfaatkan peluang ini untuk antisipasi dan mitigasi."
"Karena updatenya belum ada negara yang berhasil meredam dampak dari varian delta ini," pungkas Dicky.
(Tribunnews.com/Maliana)