Sabtu, 23 Agustus 2025

Virus Corona

TIPS Isolasi Mandiri dari Dokter Reisa, Pastikan Sirkulasi Udara Bagus hingga Barang yang Dibutuhkan

Berikut tips isolasi mandiri bagi pasien positif yang tanpa gejala dari Dokter Reisa.

Penulis: Nuryanti
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro. Berikut tips isolasi mandiri dari dokter Reisa. 

TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat disarankan isolasi mandiri apabila hasil tes dinyatakan positif Covid-19, tapi tidak merasakan gejala serius yang membutuhkan bantuan medis atau tanpa gejala sama sekali.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 sekaligus Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr Reisa Broto Asmoro.

“Apabila itu terjadi kita disarankan isolasi mandiri."

"Tapi ingat, isolasi mandiri bukan berarti kita sendirian tanpa bantuan orang lain," ujarnya, Sabtu (10/7/2021), dikutip dari laman Covid19.go.id.

"Isolasi boleh mandiri, tetapi sembuh kembali negatif Covid-19 tidak harus sendiri,” jelasnya.

Baca juga: Hampir 70 Ribu Penderita Covid-19 di Jawa Barat Jalani Isolasi Mandiri

Langkah selanjutnya, segera lapor ke Ketua Rukun Tetangga (RT) atau Ketua Rukun Warga (RW) atau satgas setempat.

Mereka akan membantu untuk melaporkan ke Puskesmas terdekat.

Menurut dokter Reisa, ada baiknya pada tahap ini, setelah hasil tes didapat, segera membuka kontak dengan dokter dari pelayanan jasa kesehatan daring atau telemedis yang akan memandu dan memberi saran selama masa isolasi mandiri.

“Kabar baik bagi warga Jabodetabek, ada 11 penyedia jasa layanan telemedis sudah akan siap memberikan konsultasi, bahkan obat-obatan dan vitamin gratis karena sudah menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan,” ungkapnya.

Baca juga: Buka Serbuan Vaksinasi BAIS TNI, Ketua MPR Ajak Masyarakat Ikuti Vaksinasi Covid-19

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro (Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional)

Ia mengingatkan, pilih lokasi isolasi mandiri yang terpisah dan tidak memungkinkan kontak dengan anggota keluarga.

Pastikan ruangannya bersih, ventilasi, dan sirkulasi udara tempat isolasi mandiri tersebut bagus.

Selain itu, pastikan udara segar mengalir dengan baik.

Jangan berbagi alat makan, alat mandi, dan perlengkapan ibadah.

Kemudian, siapkan stok vitamin dan suplemen lainnya.

Pastikan yang sudah ada izin Badan POM, serta konsultasi dan minta resep dokter apabila perlu obat-obatan lainnya.

Baca juga: PMI Gelar Vaksinasi untuk Percepat Penanganan Covid-19

Jangan lupa banyak minum air matang dan bersih atau air mineral agar tidak dehidrasi.

Lalu, konsumsi hanya makanan bergizi seimbang.

“Siapkan oximeter untuk mencatat saturasi oksigen di tubuh termometer untuk periksa suhu badan dan kalau bisa alat pengukur tensi darah,” ujar Dokter Reisa.

Ia menambahkan, kalau merasa fit bawa alat olahraga ringan dan pastikan alat komunikasi seperti telepon genggam selalu siap pakai.

Hal ini penting karena selama 10 hari atau sesuai anjuran dokter yang mengawasi, tidak boleh kontak, bertemu langsung dengan siapapun termasuk anggota keluarga.

Baca juga: LaporCovid-19 Ungkap Banyak Warga Enggan ke Rumah Sakit Karena Takut Dicovidkan

Masa selesai isolasi diputuskan oleh dokter yang mengawasi, bukan keputusan pribadi.

“Biasakan matahari masuk ke tempat isolasi dan biasakan berjemur minimal 30 menit setiap harinya,” kata dia.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro (Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional)

Dokter Reisa mengatakan, jadwalkan konsultasi dengan dokter selama masa isolasi mandiri, dokter bisa merujuk ke rumah sakit apabila timbul gejala berat.

“Insya Allah, apalagi kita sudah menerapkan langkah-langkah tadi, kondisi tubuh makin membaik, imunitas melawan dengan agresif serangan si virus dan kita segera kembali negatif,” terangnya.

Ia kembali mengingatkan, isolasi mandiri memang sepenuhnya dilakukan sendirian.

Namun, dukungan dari anggota keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan dokter lewat komunikasi virtual akan membantu sembuh dan pulih kembali.

Baca juga: Respons Pimpinan DPR Soal Rencana Vaksin Covid-19 Berbayar

Manfaatkan waktu sebaik-baiknya selama masa isolasi, tetap semangat, berpikir positif, berdoa dengan tekun dan berharap cepat negatif Covid-19.

“Ingat isolasi boleh mandiri, sembuh tidak harus sendiri,” kata Dokter Reisa.

Tindakan ketiga yang bisa dilakukan, lanjut Dokter Reisa, karena mendapat informasi yang akurat adalah membiasakan membuang limbah masker medis dengan benar.

Limbah masker habis pakai tak boleh sembarangan, pengelolaannya harus dilakukan dengan tepat agar tidak menimbulkan dampak berbahaya dan beracun bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca juga: CARA Cek Stok Obat Terapi Covid-19 di Apotek, Akses Laman Farmaplus di farmaplus.kemkes.go.id

Ia menjelaskan, masker yang sudah dipakai, dikumpulkan di satu tempat.

Kalau hanya satu bisa langsung semprotkan disinfektan atau rendam di larutan pemutih atau klorin.

Robek tali dan bagian tengah masker agar rusak dan tidak dapat dipergunakan ulang orang lain.

Lalu, masukkan ke dalam wadah tertutup atau dibungkus plastik, dan buang ke tempat sampah.

Penting sekali untuk selalu cuci tangan dengan baik dan benar terutama dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik setelah menangani limbah masker medis.

dokter Reisa mengimbau agar masyarakat tetap tinggal di rumah, terapkan prokes ketat jika harus keluar rumah, dan pastikan ikut program vaksinasi Covid-19.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait isolasi mandiri

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan