Singgung Soal PPKM Level, Mendagri: Memang Tidak Enak, Tapi Harus Kita Lakukan
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian menyinggung terkait kebijakan perpanjangan PPKM Level 4, memang dirasa tidak enak
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian menyinggung terkait kebijakan perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang dilakukan pemerintah.
Menurut Tito, dirinya menyadari bahwa perpanjangan PPKM Level memang dirasa tidak enak, namun tetap harus dilakukan.
Mengingat, kegiatan masyarakat harus ekstra dibatasi demi mengurangi angka kelonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Untuk itu, Tito berharap segenap masyarakat, baik tokoh-tokoh masyarakat, Ormas dan OKP untuk terus bekerja sama dalam menaati kebijakan pemerintah ini.
Hal itu disampaikan Tito saat memberikan keterangan pers bersama Menteri Sosial dan Menteri Kesehatan di Istana Negara, Senin (26/7/2021).
Baca juga: Perpanjangan PPKM Level 4, Pedagang Warteg: Bagus tapi Bingung karena Tak Ada Pembeli Imbas WFH
Baca juga: Selama PPKM Darurat, Jumlah Penumpang Pesawat di Bandara AP I Turun hingga 76 Persen
“Jadi kita mohon juga kerja sama dari semua pihak termasuk nonpemerintah, tokoh-tokoh masyarakat, Ormas, OKP mari kita bekerja bersama-sama agar kebijakan pembatasan ini yang memang tidak enak tapi harus kita lakukan dapat betul-betul efektif,” kata Tito.
Dalam kesempatan ini, Tito meminta kepada kepala daerah untuk berkoordinasi dengan organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang dapat menjadi mitra dalam penanganan pandemi Covid-19.
Lewat cara itu, Tito berharap, angka kasus Covid-19 dapat melandai.
Sehingga dapat berdampak pada berbagai sektor, misalnya pada penurunan keterisian tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Ratio (BOR).
Termasuk juga dapat membuat membuka ruang bagi kita untuk beraktivitas dan melakukan kegiatan ekonomi.
“Dengan demikian kita berharap kalau ini efektif semua, kita bisa bergerak bersama-sama tentu kita harapkan ke depan levelnya akan makin turun lagi, sehingga akan membuka ruang bagi kita untuk beraktivitas, termasuk aktivitas ekonomi,” ujar Tito.
Baca juga: Sempat Kena Covid-19, Raffi Ahmad Ingin Ubah Pola Hidup, Ingat Mendiang Papa Meninggal Usia 48 Tahun
Selain itu, upaya ini dapat pula menekan angka kematian di Indonesia karena Covid-19.
Sebagai informasi, kasus kematian di Indonesia hari ini mengalami kenaikkan apabila dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Pada Senin hari ini, tercatat jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia bertambah sebanyak 1.487 pasien.
Jumlah ini lebih banyak jumlah angka kematian pada hari sebelumnya, yakni 1.266 korban.