Anggota Komisi XI Nilai Pemerintah Hadapi Banyak Tantangan Dalam Pelaksanaan APBN 2022
Menurut dia, pelaksanaan APBN 2020 sampai dengan tahun 2022 telah memberikan tekanan yang cukup berat bagi pelaksanaan fiskal pemerintah.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Adi Suhendi
"Dengan berbagai tantangan yang akan dihadapi pemerintah dalam pelaksaan APBN 2022, kami berharap pemerintah dapat bersungguh-sungguh menjalankan amanah mewujudkan APBN 2022 untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Sebelumnya, presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 pada kisaran 5 - 5,5 persen. Asumsi tersebut berdasarkan pada kebijakan reformasi struktural serta memperhitungkan dinamika pandemi Covid-19 di Indonesia.
Baca juga: Ketua DPR Berharap RAPBN 2022 Diprioritaskan untuk Kesejahteraan Masyarakat
"Asumsi indikator ekonomi makro yang kami pergunakan di tahun 2022 adalah sebagai berikut. Pertumbuhan ekonomi 2022 diperkirakan pada kisaran 5,0 persen sampai 5,5 persen," kata Jokowi dalam Pidato APBN Tahun 2022 Beserta Nota Keuangan di Rapat Paripurna DPR RI, Senin, (16/8/2021).
Pemerintah kata Presiden akan berusaha semaksimal mungkin mencapai target pertumbuhan di batas atas, yaitu 5,5 persen.
Meskipun demikian kewaspadaan tetap harus dijaga mengingat perkembangan Covid-19 masih sangat dinamis.
"Kita akan menggunakan seluruh sumber daya, analisis ilmiah, dan pandangan ahli untuk terus mengendalikan Pandemi Covid-19," katanya.
Dengan seperti itu kata Presiden pemulihan ekonomi dan kesejahteraan sosial dapat dijaga serta terus dipercepat dan diperkuat.
Selain itu dengan asumsi pertumbuhan ekonomi tersebut menggambarkan proyeksi pemulihan yang cukup kuat, didukung oleh pertumbuhan investasi dan ekspor sebagai dampak pelaksanaan reformasi struktural.
"Namun, kewaspadaan tetap diperlukan mengingat ketidakpastian global dan domestik dapat menyumbang risiko bagi pertumbuhan ekonomi ke depan," katanya.