Rabu, 27 Agustus 2025

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan: Jangan Disorientasi Gara-gara Pilpres dan Pilkada

Zulkifli Hasan menyerahkan kepada takdir apakah nantinya berpartisipasi sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.

ist
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan 

Pertama, struktural partai, persiapan mulai dari dusun sampai pusat, kami juga memperkuat struktur dan kami juga sudah mempersiapkan anggota, sudah 1 juta lebih, kita sudah menyiapkan saksi-saksi dari sekarang itu juga sudah 1 juta lebih.

Kalau sudah dua juta orang, dimana satu orang mencari 8 orang kan sudah 8 juta suara kami.

Jadi kita benahi betul struktur partai yang berada di bawah termasuk kita mulai benahi persiapan untuk caleg kabupaten, provinsi kita persiapkan sedemikian rupa mulai dari sekarang itu kerja-kerja internal partai sehingga lebih kuat.

Kedua, pencitraan tadi mudah-mudahan nanti Tribun bisa juga memperlakukan PAN dengan baik, fair, adil memberikan kesempatan seperti partai lain dalam pemberitaan.

Itu juga kita lakukan, jadi media-media mainstream seperti Tribun kita minta tolong untuk memberlakukan kami dengan baik.

Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan bersama Menteri BUMN Erick Thohir pada Jumat (18/6/2021) berkeliling Lampung menemui warga.
Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan bersama Menteri BUMN Erick Thohir pada Jumat (18/6/2021) berkeliling Lampung menemui warga. (Ist)

Kerja keras PAN ini bukan untuk pribadi-pribadi karena ini merupakan bagian sejarah, saya sudah umur banyak, jadi menteri udah, ketua MPR sudah, enaknya ngurus cucu, ngurus bisnis macem-macem, tapi saya membayangkan kalau RI ini tidak ada PAN, ada partai politik tapi perlakuannya ormas juga, ormas-ormas marah, partai politik bikin sekolah, bikin dai bikin lazis itu bagaimana.

Jadi internal umat Islam bisa anu pak, atau yang tadi kalau nggak saya ga boleh yang lain, bayangin nanti partai itu begini partai ini, aahh susah, padahal kita sudah 76 tahun merdeka, kita berada di tengah, republik ini akan aman kalau ada di tengah, kekuatan TNI polri harus kuat tangguh, nasionalis harus tangguh jadi TNI polri, nasionalis, NU, Muhammadiyah, tengah, kalau ada di tengah ya ada yang keras tetap ada.

Tapi jangan banyak-banyak kalau bisa 10-15 persen. Kalau ini bagi dua repot kita, yang keras itu harusnya itu jangan besar, harusnya yang moderat yang tengah itu yang besar 80-85 persen, jadi aman kita bisa mencapai Indonesia Emas 2045 itu negara yang maju.

Ingat pak, nanti nggak ada lagi, dulu kita andalkan minyak, minyak akan habis, andalkan kayu, kayu habis, batubara, nikel nanti habis, jadi 2045 yang diandalkan SDM, stabilitas itu bisa kita capai kalau Indonesia di tengah.

Itulah kewajiban PAN harus ada untuk mengawal cita-cita kita merdeka, itu jadi penting sekali.

Ini bukan persoalan Zulkifli Hasan bukan persoalan pak Amien, tidak, ini kewajiban sejarah bagi kita mengawal Indonesia merdeka untuk bersatu, bukan untuk pecah belah, agar ada kita berdaulat, beras nggak impor lagi, garam nggak impor lagi, ini tujuan kita.

Ada keadilan ada kesetaraan disitulah cita-cita kita, maju bersama, keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia itu yang kami kawal. Tentu itu yang kita lakukan melalui udara pak, udara melalui media-media mainstream.

Ketiga, zaman medsos. Kita harus ikuti medsos itu karena kalau tidak kita bagai satwa langka itu, ketinggalan.

Keempat, kita tentu tidak mau ikut kiri kanan, ini oposisi ini apa, kita tidak ikut cebong kampret, PAN berusaha keras selalu rasional mencoba menjual gagasan.

Baca juga: Zulkifli Hasan Kukuhkan Jubir Muda PAN

Jangan jualan agama lagi, jangan jualan kampret cebong lagi, itu sudah 76 tahun merdeka, jadi kami jual gagasan dan konsep bagaimana Indonesia maju 2045 mendatang.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan